Jakarta, Pahami.id –
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif memberikan izin kepada tentara negara itu untuk menanggapi serangan India Hari ini.
“Angkatan bersenjata Pakistan telah berwenang untuk mengambil tindakan yang tepat,” kata Sharif pada hari Rabu (7/5), sebagaimana disebutkan Reuters.
Sharif mengatakan menurut Pasal 51 Piagam PBB (PBB), Pakistan memiliki hak untuk menanggapi hilangnya nyawa warga Pakistan dan menanggapi pelanggaran publik terhadap kedaulatan negara itu.
Hari ini (7/5), India meluncurkan operasi Sindoor ke Pakistan yang melibatkan beberapa jet dan pesawat tempur.
Menurut Angkatan Udara India Vyomika Singh, partainya menargetkan “sembilan kamp teroris” di Pakistan dalam operasi.
Serangan itu menewaskan delapan orang, termasuk anak -anak, dan melukai lebih dari 35 orang.
Pakistan juga menanggapi serangan India dengan menembak lima jet tempur, termasuk Rafale dan Su-30. Tidak ada komentar dari India atas klaim Pakistan.
Ketegangan kedua -kedua negara terjadi setelah serangan militan pada 22 April di Kashmir, yang telah didominasi oleh India yang menewaskan 26 wisatawan, mayoritas orang India.
India menuduh Pakistan terlibat dalam serangan itu. Pakistan telah membantah dan mendorong investigasi terbuka.
Setelah serangan itu, Kementerian Luar Negeri Pakistan meminta perwakilan India untuk memprotes New Delhi. Kementerian Pakistan menekankan kepada India bahwa “perilaku ruam menimbulkan ancaman serius bagi perdamaian dan stabilitas regional.”
(BLQ/BAC)