Jakarta, Pahami.id —
Marione Ingram, yang selamat dari Holocaust, dan juga seorang aktivis Yahudi Jerman berusia 88 tahun, mengatakan invasi tersebut Israel membunuh perempuan dan anak-anak di Gaza bukanlah pembelaan diri terhadap serangan kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023 di wilayah Israel.
Ingram juga mengkritik Presiden Amerika Serikat Joe Biden karena membantu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melanjutkan serangan brutal Negara Zionis di Gaza.
“Netanyahu memberi tahu dunia, dan Biden menari mengikuti irama Netanyahu, dan memberi tahu kami bahwa ini adalah pembelaan diri. Membunuh anak-anak bukanlah pembelaan diri pemerintah,” kata Ingram seperti dikutip AnatoliaMinggu (10/3).
“Jadi yang dilakukan Israel sekarang adalah membuat orang kelaparan, mengebom mereka, menyuruh orang pergi ke zona aman, lalu membunuh mereka,” lanjutnya.
Serangan brutal Israel ke Gaza telah berlangsung selama lima bulan. Ia menyayangkan Biden membantu Netanyahu melakukan tindakan kejinya dengan membunuh puluhan ribu orang.
“Dia (Biden) mengirimkan banyak paket uang, dan tersedia senjata untuk membunuh. Mereka tidak membela Israel,” ujarnya.
Ingram juga meyakini perang Israel di Gaza akan menjadi bumerang, dan simpati terhadap Yahudi Israel akan berkurang. “Saya pikir ini telah terjadi,” katanya.
“Hal ini terlihat dari apa yang mereka (pemerintah Israel) lakukan. Ini bukan tentang membela diri. Ini tentang perampasan tanah. Mereka menginginkan Gaza, mereka menginginkan Tepi Barat. Mereka ingin menyingkirkan setiap warga Palestina di wilayah tersebut. , “tegasnya.
Ingram mengatakan, di masa lalu, pemimpin Nazi Adolf Hitler juga melakukan tindakan serupa dengan mengusir orang Yahudi dari Jerman. “Dan setelah keluar dari Jerman, barulah meninggalkan dunia. Tujuan mereka adalah pemusnahan orang-orang Yahudi,” ujarnya.
Israel melancarkan kampanye militer yang menghancurkan di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan kelompok militan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menurut Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 orang.
Saat ini, lebih dari 30.000 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan militer Israel dan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya terpaksa mengungsi dan banyak yang kelaparan di tengah bencana kemanusiaan yang semakin memburuk.
(Wow)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);