Jakarta, Pahami.id –
Badan Pengembangan PBB (UNDP) menyerukan pengembangan di Gaza, Palestina 60 tahun yang lalu karena serangan Israel.
Kepala UNDP Achim Steiner mengatakan 65-70 persen bangunan di Gaza dihancurkan ke tanah, dan ekonomi di wilayah itu telah runtuh.
“Namun, kita juga berbicara tentang ekonomi yang telah dihancurkan, di mana kami memperkirakan bahwa sekitar 60 tahun pembangunan telah hilang dalam waktu 15 bulan konflik,” kata Achim seperti dikutip. AfpSabtu (25/1).
Dia mengatakan sekitar 2 juta orang di Jalur Gaza telah kehilangan tempat tinggal karena konflik yang berkepanjangan. Mereka juga kehilangan infrastruktur publik, sistem sewerage, sistem pasokan air bersih, dan manajemen pemrosesan limbah publik.
Achim mengatakan untuk membangun kembali Gaza akan memakan waktu bertahun -tahun. Selain itu, regenerasi wilayah akan menelan biaya miliaran dolar dan “kami menghadapi perjuangan yang sulit dalam memindahkan pembiayaan.”
Rekonstruksi Gaza oleh Palestina juga menghadapi tantangan besar. Ada 42 juta ton bangunan yang tersebar di wilayah tersebut karena serangan Israel.
Membersihkan puing -puing itu tidak mudah. Selain membutuhkan waktu dan energi, ada bahaya dalam memindahkannya.
“Ini bukan pekerjaan yang mudah, hanya memuat dan membawanya ke suatu tempat. Fragmen ini berbahaya. Biasanya ada tubuh yang mungkin belum ditemukan.
Sebelumnya, Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata pada hari Minggu (19/1). Gencatan senjata mengakhiri intrusi brutal Israel selama 15 bulan sejak Oktober 2023.
Gencatan senjata dimulai dengan pembebasan tiga warga negara Israel yang diselenggarakan oleh Hamas. Kemudian Israel membebaskan 90 warga Palestina.
(Mik/mik)