Berita Massa hingga Tim Medis Dipukul Aparat

by


Surabaya, Pahami.id

Elemen tindakan tindakan sosial publik Hukum di kota MiskinJawa Timur, Kekacauan. Sekelompok orang yang dikatakan sebagai massa tindakan melanggar kantor Malang DPRD dengan Molotov dan petasan. Polisi kemudian menahan dan melakukan kekerasan terhadap pengunjuk rasa pada hari Minggu (3/23).

Awalnya massa aksi mulai mengelilingi jalan di depan gedung DPRD Kota Malang sejak hari Minggu (23) pukul 16:00. Mereka membawa poster dan spanduk saat protes dibaca ‘Orback!’, ‘Tidak ada hukum’, ‘ORDAS ORDA’ dan ‘mengembalikan tentara ke Barak’.

Aksi itu kemudian dipanaskan setelah berbuka puasa sekitar 18:15 WIB. Mereka mulai membakar beberapa item di depan pintu DPRD, dari ban yang digunakan, hingga seragam militer.


Sekelompok orang yang belum diidentifikasi sebagai massa aksi kemudian melempar petasan dan Molotov ke teras bangunan DPRD pertama dan dua lantai. Api segera memadamkan petugas pemadam kebakaran.

Tidak ada informasi dari pihak resmi yang memulai pembakaran. Juga tidak diketahui apakah sekelompok orang yang melempar molotov, batu dan kembang api adalah bagian dari massa aksi atau tidak.

Wakil ketua DPRD Rimzah Kota yang malang mengatakan bangunan itu adalah posisi di sisi timur gedung DPRD. Api di teras dan lobi bangunan utama padam.

“Pembakaran tersisa, pos tetapi untuk tempat -tempat file agak buruk di sana,” kata Rimzah.

Dia juga menyesal. Faktanya, katanya, anggota DPRD yang malang siap untuk memenuhi banyak tindakan bagi hadirin.

“Pada dasarnya, kami 45 anggota dewan telah menerima instruksi, bahwa 7 DPRD kota yang malang siap menerima hadirin, siap menerima aspirasi, dan siap untuk membangun narasi bersama, tetapi sore ini kami tidak punya waktu untuk memenuhi banyak tindakan, memiliki kekacauan, dan di sini kami sedikit menyesal,” katanya.

Massa aksi ditangkap, tim medis & wartawan dipukuli

Sejumlah siswa dan pengunjuk rasa dari tindakan masyarakat sipil yang menolak undang -undang TNI di Kota Malang DPRD dilaporkan ditangkap dan korban alat pada hari Minggu (3/23) malam.

Pos yang tidak menguntungkan dari tim Bantuan Hukum Wafdul Adif mengatakan itu bukan hanya banyak tindakan, tim medis dan jurnalis juga menjadi sasaran.

“Beberapa aksi telah ditangkap, dipukuli dan menerima ancaman. Tim medis, surat kabar dan asisten yang siap menemukan ketukan,” kata Wafdul pada hari Senin (3/24).

Tidak hanya itu, beberapa tim massa dan medis telah disita, serta peralatan medis. Selain pemukulan, orang juga menderita kekerasan seksual dan ancaman pembunuhan verbal.

“Jumlah massa tindakan yang ditangkap dan berhasil diidentifikasi oleh identitasnya adalah sekitar enam,” katanya.

Meskipun total massa kehilangan hubungan adalah 8-10 orang. Kemudian, itu dilarikan ke rumah sakit 6-7 orang. Mereka tersebar di beberapa rumah sakit.

“Jumlah massa, tim medis, dan surat kabar terluka oleh lusinan lusinan,” katanya.

“Massa tindakan yang dirawat tersebar di beberapa rumah sakit. Menyapu Di sekitar rumah sakit dan kafe, “katanya.

Selain itu, lusinan kendaraan bermotor yang dimiliki oleh banyak tindakan yang dijamin kepada polisi Kota Malang. Sampai saat ini, belum ada pernyataan resmi dari polisi tentang insiden itu.

(DAL/FRD/DAL)