Jakarta, Pahami.id –
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menjelaskan bahwa dua kapal patroli hibah Jepang akan ditempatkan di ibukota kepulauan (IKN), Kalimantan Timur.
Ali mengatakan hadiah itu panjangnya 18 meter dan 5 meter. Menurutnya, dengan ukuran ini, kapal sangat ideal untuk berpatroli di sungai di sekitar IKN. Dia juga mengatakan basisnya Angkatan laut (Lanal) Di sekitar IKN membutuhkan perahu patroli.
“Mengapa ditempatkan di IKN, karena IKN sekarang berada di belakang lanalnya, di lapangan, masih kurang untuk perahu patroli, dan dari rasi bintang geografis kondisi di sungai, di mana kapal itu 18 meter Kecil di sungai dan dapat melakukan patroli keamanan, “kata Ali di luar Angkatan Laut Rapim di Kilangang, Jakarta Timur, Kamis (6/2).
Dia menjelaskan bahwa sistem kemudi di kapal sangat mudah. Ali yakin bahwa Angkatan Laut Indonesia tidak butuh waktu lama untuk menggunakannya.
“Sistem kemudi sangat mudah, jadi mungkin tidak membutuhkan banyak waktu, mungkin hanya setiap minggu, dan kami tampaknya memiliki pengalaman mengendarai perahu patroli,” katanya.
Sebelumnya, Komisi Dewan Perwakilan Rakyat I menyetujui penerimaan dua hibah Jepang. Menteri Pertahanan (Menteri Pertahanan) Sjafrie Sjamsoeddin dalam pertemuan dengan Komisi Dewan Perwakilan Rakyat I menjelaskan bahwa kapal patroli tidak dilengkapi dengan senjata. Oleh karena itu, senjata akan dipasang oleh Angkatan Laut.
Sjafrie mengatakan kapal itu tidak digunakan, tetapi kapal Jepang yang baru diproduksi.
“Jika kita memiliki fregasi merah dan putih, itu lebih dari 140 meter, tetapi kami menerima bantuan hibah ini panjangnya 18 meter. Jadi ini berarti kami menggunakan patroli di antara pulau -pulau.
(Yoa/TSA)