Berita Junta Militer Tak Izinkan Wartawan Asing Meliput Gempa Myanmar

by


Jakarta, Pahami.id

Junta militer Jangan biarkan jurnalis asing tutup Myanmar Setelah bergetar dengan gempa bumi dengan besarnya 7.7.

Juru Bicara Militer Junta Zaw Min Tarik mengatakan situasi di Myanmar adalah karena jurnalis asing tidak bisa masuk.

“Ini tidak mungkin [bagi jurnalis asing] Untuk datang, tetap, dan menemukan tempat tinggal, atau pindah ke sini, “kata Zaw dalam pernyataan resmi pada hari Minggu (3/20), dikutip Myanmar sekarang.


Dia kemudian berkata, “Kami ingin semua orang memahami ini.”

Zaw min tun menekankan bahwa Myanmar sekarang membutuhkan layanan penting seperti air, listrik, dan akomodasi.

Sejak junta telah ditambahkan ke pemerintah pada tahun 2021, kegiatan media di Myanmar telah dalam bahaya.

Junta sangat membatasi akses, informasi, dan bahkan bantuan kemanusiaan yang diperlukan untuk publik.

Setelah kudeta, junta juga ditangkap untuk membunuh siapa pun termasuk jurnalis yang dianggap bertentangan dengan kekuasaan mereka.

Laporan Asosiasi Asosiasi untuk Penahanan Politik (AAPP) pada Januari 2025 yang dikutip oleh PBB mencatat korban tewas di tangan 6.231. Dari jumlah tersebut, 1.144 dari mereka adalah wanita dan 709 anak.

Memblokir jurnalis asing untuk ditutup di Myanmar akan menciptakan skala bencana yang tidak diundang dan dunia tidak tahu apa yang terjadi di sana.

Myanmar terguncang oleh gempa bumi dengan besarnya 7,7 pada Jumat sore. Sebagai akibat dari bencana, 1.700 tewas dan 300 masih hilang.

Para ahli memprediksi tingkat kematian 10.000 karena banyak korban dimakamkan di bawah reruntuhan.

(Isa/ISN)