Jakarta, Pahami.id –
Sebanyak 13 distrik di pulau itu Jawa dan tiga distrik di NUSA Barat Tenggara (Ntb) tenggelam banjir Efek hujan deras.
Dalam rilis formal pada hari Senin (31/3), Badan Manajemen Bencana Nasional (BNPB) melaporkan delapan sub -distrik di Kebumen, Jawa Tengah, lima sub -desainer di Ngawi, Jawa Timur, dan tiga distrik di wilayah NTB Baya dibanjiri.
Mereka mengatakan Ngawi memiliki dampak signifikan pada hujan lebat yang memancarkan Hulu Beng Madiun 28 Maret.
“Air mulai meluap pada 04.50 WIB, membanjiri jalan di beberapa distrik, terutama di tepi Bengawan Madiun,” kata rilis resmi BNPB.
Pernyataan itu kemudian mengatakan, “Sebanyak lima distrik dengan 15 desa yang terkena dampak bencana.”
Floods hit the Kwadungan District in Simo, Sumengko, Purwosari, Tirak, Dinden, Warukkalong, and Resistance, District of the Central Waruk, Pleset, Gandri, and Ngompo in Mangunhar District, in the village and in the village, in the village and in Kampung Bangang, in Kampung Bangar, in Kampung Banral and Kampung Mangunhar,
BNPB juga mencatat 764 kepala keluarga (KK) yang dipengaruhi oleh bencana, dengan detail tertinggi di Kampung Sumenggo pada 330 kk.
Selain itu, banjir juga menyebabkan hilangnya material dalam bentuk 764 unit rumah yang terkena dampak dan sekitar 93 hektar ladang tenggelam (TMA) antara 20 dan 40 cm.
Menanggapi kejadian ini, BPBD Wilayah Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Ngawi segera melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pejabat desa setempat untuk memantau permukaan air.
Berbagai elemen juga terlibat dalam upaya manajemen bencana termasuk TNI, Polri, SATPOL PP, Layanan Sosial, Kantor Kesehatan, BPBD, serta berbagai organisasi SAR dan sukarelawan masyarakat.
Pada hari Minggu (30/3), kondisi air mulai surut. Namun, beberapa daerah seperti jalan raya di Kampung Dinden dan Kampung Kematu masih banjir karena permukaan tanah yang rendah dan drainase yang buruk.
Saat ini, ketinggian air di daerah tersebut dicatat antara 10 dan 15 cm.
Selain distrik Ngawi, banjir juga menghantam kebangkitan Kebumen, provinsi Jawa Tengah karena hujan lebat disertai dengan angin kencang.
Curah hujan lebat disertai oleh angin kencang terjadi pada 27 Maret dari 12:30 WIB hingga 24,00 WIB dan menyebabkan banjir.
“Delapan sub -distrik dengan 17 desa dan 4 desa telah dipengaruhi oleh meluapnya air dan kerusakan pada beberapa bendera,” kata rilis BNPB.
Banjir menghantam distrik Kebumen di Kampung Source, Jatisari, Roworejo, Tanahsari, Kel. Kebumen, Kecamatan Sruweng di Desa Karangjambu, Tanggeran, Kejawang, Kecamatan Karanyar di Kelurhan Plarangan, Kelurahan Panjatan, Desa Kangangkemiri, Kecrakan alian, Kecrakan, Kecrakan, Kecrakan, Kecrakan, Kecrakan, Kecrakan, Kecrakan, Kecrakan, Kecrakan, Kecrakan Di de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de de dereDe, Kecamatan Adimulyo di desa arjosari, Kecamatan DESA DESA ARJOSARI, KECAMATAN DESA DESA ARJOSAR Pringtutul, Serta Kecamatan Gombong Di Gombong Village.
BNPB melaporkan 1.762 kepala keluarga (KK) atau 5.826 orang yang terkena dampak bencana.
Sebanyak 171 keluarga atau 244 orang harus pindah ke gedung desa Arjosari dan rumah Anda di Kampung Pengjan. Kerugian material termasuk 1.762 unit perumahan yang terkena dampak, 6 benteng yang rusak, dan level air (TMA) antara 30 dan 100 cm.
Tidak hanya di Jawa, banjir juga terjadi di jalan Kabupaten, Nusa Barat Tenggara. Akibatnya, beberapa area dipengaruhi oleh berbagai keadaan.
Banjir menghantam distrik Murta di Kampung Simpasai, distrik Woha di desa. Pintar, dan distrik Lambu di Kampung Rato, desa Kaleo, dan desa Montabaru.
Sebanyak 650 kepala keluarga (KK) telah terpengaruh, dengan detail terbanyak di Kampung Sumi mencapai 394 keluarga. Selain itu, 650 unit perumahan terpengaruh, serta beberapa akses ke jalan regional dan nasional.
Pos -Floods, pemerintah daerah mendistribusikan air bersih kepada penduduk yang terkena dampak untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar dipenuhi. Upaya pemulihan terus menjaga situasi kembali normal.
Meskipun situasi di beberapa daerah telah mulai pulih secara bertahap, BNPB mendesak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan potensi bencana lebih lanjut yang mungkin disebabkan oleh cuaca ekstrem.
Selain itu, publik diminta untuk segera melaporkan acara bencana kepada pihak berwenang untuk mempercepat upaya mereka untuk menangani dan membantu.
(ANS/SFR)