Jakarta, Pahami.id –
India Dan Pakistan menyetujui gencatan senjata. Tetapi kedua negara masih saling menuduh untuk melanggar perjanjian.
Us yang digunakan AS, India dan Pakistan dapat mencapai kesepakatan untuk gencatan senjata pada hari Sabtu (10/5). Namun, tampaknya situasinya tidak banyak berubah.
Menteri luar negeri India mengatakan partainya merespons setelah Pakistan melakukan “pelanggaran berulang” dari gencatan senjata. Pakistan mengatakan partainya “berkomitmen” untuk perjanjian itu.
Mereka mengklaim menangani pelanggaran India dengan “tanggung jawab dan pengontrol diri”.
Dari Kashmir, Afp Melaporkan ledakan yang kuat. Seorang perwira senior di Kashmir, yang dikelola oleh Pakistan, mengatakan “standar penembakan berkala” di perbatasan de facto di wilayah yang disengketakan, Control Line (LOC).
Namun, klaim tidak bisa mandiri.
Selama seminggu terakhir, kedua negara terlibat dalam perang di perbatasan. Kemudian pengumuman gencatan senjata muncul setelah Pakistan meluncurkan serangan kembali setelah serangan terhadap tiga pangkalan udara.
Gencatan senjata terjadi setelah beberapa hari, jet tempur, rudal, pesawat tanpa pengemudi, dan artileri yang tersebar dan membunuh setidaknya 60 orang dan menyebabkan ribuan orang meninggalkan rumah mereka di perbatasan Kashmir.
Presiden AS Donald Trump juga mengumumkan gencatan senjata India dan Pakistan.
“Setelah tadi malam percakapan yang dilakukan oleh Amerika Serikat, saya senang mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata penuh dan segera,” tulis Trump di media sosialnya, kebenaran sosialnya.
(Els/end)