Bandung, Pahami.id —
Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) masih menghadapi permasalahan pada Sabtu (22/6). Efek, layanan Imigrasi di bandara juga terganggu.
Pada gangguan hari ketiga, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia masih melakukan pemeriksaan manual.
Petugas menggunakan stempel kedatangan dengan menuliskan tanggal, waktu, nomor penerbangan, inisial petugas dan dokumentasi.
“Hari ini sudah hari ketiga PDN bermasalah sehingga pelayanan Imigrasi terganggu terutama di bandara. Saya kemarin ke Bandara Soekarno-Hatta untuk memastikan pelayanan manual, sehingga kita kembali sebelum era digitalisasi,” kata dia. Direktur. Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Silmy Karim usai meresmikan Imifest (Festival Keimigrasian) 2024 di Sasana Budaya ITB Ganesa, Bandung, Sabtu.
Guna memutus antrian, Direktorat Jenderal Imigrasi juga menambah jumlah pegawai di tiga bandara utama di Indonesia.
“Jadi ada tiga bandara yang kita tambah stafnya, yaitu Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Bandara Ngurah Rai di Bali, dan Bandara Hang Nadim di Batam. Karena ketiga bandara ini paling sibuk, maka yang lain masih bisa dioperasikan dengan baik, ” dia berkata.
Silmy mengatakan, gangguan tersebut bukan berasal dari sistem Imigrasi, melainkan terjadi di PDN tempat instansi pemerintah tersebut menampung jaringan data. Layanan imigrasi juga terkena dampak langsung.
“Tentu kita tidak tinggal diam, di bandara yang dulunya digital menjadi manual, pelayanan yang tadinya otomatis menjadi manual dan pengecekannya juga manual, nah ini yang menyebabkan memakan waktu lama,” dia berkata.
Terkait penanganan permasalahan PDN, Silmy mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika masih terus berupaya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Tentunya Kominfo bekerja keras, ini harus menjadi pembelajaran besar tidak hanya bagi Imigrasi tetapi juga bagi layanan publik lainnya agar dapat memanfaatkan infrastruktur data yang aman dan andal,” ujarnya.
Sementara Kementerian Komunikasi dan Informatika masih berupaya memulihkan Pusat Data Nasional yang mengalami gangguan dan berdampak pada beberapa layanan publik di Indonesia.
“Kominfo terus melakukan upaya pemulihan secepat mungkin dengan tetap memperhatikan aspek kewaspadaan dan mengutamakan kepentingan masyarakat atau pengguna layanan,” kata Direktur Jenderal APTIKA Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan dalam keterangannya, Sabtu ( 22/2). 6).
(csr/pmg)