Jakarta, Pahami.id —
Wakil Ketua Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyampaikan usulan tersebut PSI membentuk koalisi permanen Prabowo-Gibran dan mengangkat Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ketua selama ini belum pernah dibicarakan.
Soal posisi atau struktur berbentuk koalisi permanen, sebenarnya kami tidak pernah membahas apa pun. Ya, ini hanya cerita lepas, kata Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3).
Apalagi kalau bicara perlunya ketua, wakil ketua, atau semua jenis anggota yang tidak pernah dibahas sama sekali, imbuhnya.
Doli menilai wacana pembentukan koalisi permanen pendukung Prabowo-Gibran perlu dibahas setelah KPU resmi mengumumkan pemenang pemilu 2024.
<!–
/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail
–>
Doli menyatakan, apa yang disampaikan elite PSI merupakan perbincangan longgar antar pimpinan Gabungan Indonesia Maju terkait peran Jokowi.
Katanya, banyak program Prabowo-Gibran dalam lima tahun ke depan sehingga membutuhkan banyak tenaga untuk melaksanakannya.
“Nah, tentu yang paling dibutuhkan adalah stabilitas. Termasuk stabilitas politik,” ujarnya.
PSI mengusulkan agar Presiden Jokowi menjadi ketua ‘Barisan Nasional’ yang memimpin seluruh parpol pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Ketua Dewan Pertimbangan PSI Jeffrie Geovanie mengatakan, Jokowi cocok menjadi pemimpin koalisi ini karena usianya yang masih muda dan memiliki berbagai pengalaman mengesankan di dunia politik Indonesia.
“Jadi, ke depan Barisan Nasional akan mendapat suara mayoritas 75 persen. Kemudian akan ada konsensus bahwa semua orang akan menunjuk seseorang untuk menjadi Ketua Barisan Nasional. Dan menurut saya, ambisi semua parpol akan diterima oleh Pak Jokowi,” kata Jeffrie dalam wawancara di kanal YouTube Zulfan Lindan Podcast. Unpacking yang diunggah 1 Maret lalu.
“Kalau beliau bisa dipercaya oleh semua koalisi parpol ini, maka beliau akan memimpin koalisi parpol ini, karena karakternya cocok,” tambah Jeffrie. Zulfan Lindan sudah memberi izin CNNIndonesia.com mengutip video tersebut.
Jeffrie menjelaskan konsep ‘Barisan Nasional’ sebagai pembentukan koalisi permanen seperti di Malaysia. Pada prinsipnya konsep ini memuat partai politik yang mayoritas di parlemen dan tetap.
Ia mengatakan, konsep ini tidak hanya berkoalisi di tingkat pusat, tapi juga di tingkat kabupaten/kota untuk mengarahkan persaingan pilkada.
(mnf/fra)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);