Jakarta, Pahami.id —
Presiden Rusia Vladimir Putin sekali lagi memperingatkan negara-negara Barat bahwa Kremlin siap menghadapi perang nuklir.
“Dari sudut pandang teknis militer, kami tentu saja siap,” kata Putin kepada saluran televisi Rossiya-1 dan kantor berita RIA ketika ditanya apakah Rusia benar-benar siap menghadapi perang nuklir.
Pernyataan Putin tersebut disampaikan untuk memperingatkan negara-negara Barat bahwa Rusia tidak akan tinggal diam jika AS mengerahkan pasukan ke Ukraina untuk membantu Kyiv.
Putin mengatakan pengiriman pasukan AS ke Ukraina hanya akan meningkatkan eskalasi konflik, termasuk perang nuklir.
Meski begitu, Putin mengatakan Moskow tidak “terburu-buru” dalam membuat skenario perang nuklir. Orang nomor satu di Rusia ini juga meyakini tidak ada kebutuhan mendesak untuk menggunakan senjata nuklir dalam perangnya dengan Ukraina.
“[Di AS] ada banyak ahli di bidang hubungan Rusia-Amerika dan di bidang pengendalian strategis. Oleh karena itu, menurut saya tidak perlu terburu-buru (untuk melakukan konfrontasi nuklir). Tapi kami siap untuk itu,” kata Putin, seperti dikutip dari ReutersRabu (13/3).
Peringatan nuklir Putin datang bersamaan dengan tawaran perundingan mengenai Ukraina sebagai bagian dari demarkasi keamanan Eropa pasca-Perang Dingin. Namun, AS mengatakan Putin belum siap untuk melakukan perundingan serius seperti itu.
Invasi Rusia ke Ukraina telah menyebabkan keretakan paling serius dalam hubungan Kremlin dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962.
Selama invasi ini, Putin berulang kali memperingatkan bahwa Barat berisiko menimbulkan perang nuklir jika mengirim pasukan untuk berperang di Ukraina.
Pada Februari 2022, Rusia mengirimkan puluhan ribu tentara ke Ukraina. Situasi ini memicu perang besar-besaran antara kedua negara sejak konflik pecah pada tahun 2014.
Potensi perang nuklir
Negara-negara Barat berupaya membantu Kyiv melawan Moskow, yang kini menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina.
Pada saat yang sama, Rusia telah berulang kali memperingatkan negara-negara Barat akan ancaman perang nuklir jika mereka terus melakukan intervensi.
Meski begitu, Washington tidak melihat adanya perubahan besar pada postur militer Rusia. Namun AS dan negara-negara Barat tetap mewaspadai ancaman Kremlin.
(membaca)
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);