Berita Jamu Makan PM China, Prabowo Bersulang untuk Kesehatan Xi Jinping

by
Berita Jamu Makan PM China, Prabowo Bersulang untuk Kesehatan Xi Jinping


Jakarta, Pahami.id

Presiden Prabowo Subianto Makan siang dengan perdana menteri Cina, Li Qiang Di Istana Negara, Jakarta, pada hari Minggu (5/25).

Makan siang diadakan setelah kedua pemimpin negara mengadakan pertemuan bilateral di Istana Merdeka. Saat makan malam makan malam, Prabowo juga ditemani oleh anak satu -satunya, Didit hediprasetyo.

Prabowo bersama dengan Didit terlihat duduk di meja yang sama dengan Li Qiang untuk makan siang. Ada juga ketua Dewan Energi Nasional Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator untuk Ekonomi Airlangse Hartarto.


Dalam pidatonya, Prabowo berterima kasih kepada kunjungan yang dilakukan oleh Li Qiang dan seluruh delegasi. Dia mengatakan meskipun pertemuan singkat kedua telah menghasilkan banyak kerja sama di banyak bidang.

“Tapi yang lebih penting, itu akan membawa kedamaian di seluruh wilayah Asia Tenggara, dan bahkan Asia Pasifik. Jadi sekali lagi, terima kasih atas kebesaran Anda,” kata Prabowo.

Setelah itu, Prabowo mengundang para pejabat ke Li Qiang dan Cina untuk mengangkat kaca saat ia dalam upaya untuk merayakan pertemuan tersebut.

“Saya mengundang hadirin untuk mengangkat kaca, yang pertama untuk kesehatan Presiden RRC, Presiden Xi Jinping, dan kesehatan yang mulia, dan kesejahteraan dan kesejahteraan Republik Rakyat Tiongkok,” katanya.

Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menerima kunjungan resmi dari Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (5/25) di pagi hari.

Pertemuan ini merupakan bentuk komitmen negara kedua untuk memperkuat dan meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Cina, serta memperkuat kerja sama di berbagai bidang strategis.

Prabowo mengatakan China bukan lagi hanya mitra dagang, tetapi saudara strategis untuk Indonesia. Hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara dianggap sebagai komitmen untuk membangun masa depan yang lebih kuat dan lebih makmur untuk masing -masing pihak.

“Perdagangan kami telah melampaui 130 miliar dolar AS setiap tahun dan kami melihat bahwa Cina adalah mitra yang sangat strategis dalam pengembangan industri dan teknologi kami,” katanya.

(TFQ/ISN)