Berita Analis Asing Prediksi Gaya Prabowo Pimpin Indonesia

by

Jakarta, Pahami.id

Analis politik dari Amerika Serikat Salil Tripathi memprediksi gaya kepemimpinan Prabu Subianto jika dia menjadi presiden Republik Indonesia.

Pemikiran Tripathi tertuang dalam analisis bertajuk ‘Bagaimana Prabowo Akan Memimpin Indonesia?’ diterbitkan Kebijakan luar negeri pada Rabu (28/2).


Tripathi yakin Prabowo akan melihatnya sebagai perjuangan politik yang sukses, meskipun hal ini tidak lepas dari dukungan tidak langsung dari Presiden Indonesia Joko Widodo.

Prabowo memilih putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming, sebagai calon wakil presiden pada pemilu tersebut.

“Meski kecil kemungkinannya Prabowo menang tanpa dukungan Jokowi, namun ia tidak perlu lagi bergantung padanya untuk memerintah,” ujarnya.

Prabowo, kata Tripathi, kemungkinan besar akan mengandalkan gerakan populis yang berisiko untuk meningkatkan dukungan dalam negeri.

Salah satu contohnya adalah program makan siang gratis untuk anak-anak di sekolah. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo menyebut rencana itu akan menghabiskan anggaran hingga Rp120 triliun.

Meskipun patut dipuji, Tripathi yakin rencana tersebut akan membebani anggaran negara dan memperlambat defisit fiskal.

“Ini akan menimbulkan inflasi dan tidak akan ada lagi menteri teknokratis di era Jokowi yang akan mendukung Prabowo,” tulisnya.

Salah satu menteri yang ia maksud adalah Menteri Keuangan saat ini, Sri Mulyani. Ia dikenal karena kredibilitas dan reformismenya saat menjabat Menteri Keuangan.

Hubungan kedua menteri Jokowi belakangan ini tengah menjadi sorotan. Sri Mulyani juga disebut tak masuk dalam pemilihan nama Menteri Keuangan.

Tripathi mengatakan, sikap Prabowo dalam menyikapi situasi jika inflasi benar-benar terjadi akan menjadi perhatian.

“Bagaimana dia bereaksi terhadap kerusuhan yang tak terhindarkan akan menguji keberaniannya,” tulis Tripathi.

Ia kemudian menjelaskan, “Jika perilakunya di masa lalu tidak dihukum, hal itu dapat membahayakan Indonesia.”

Meski Sri Mulyani diprediksi tak akan masuk kabinet Prabowo, beberapa menteri lain di kabinet Jokowi kemungkinan besar akan tetap bertahan.

“Dan ini mungkin bukan yang diinginkan Prabowo,” tulisnya.

Bersambung di halaman berikutnya…


!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);