Waspada Suara Hilang, Relawan Prabowo-Gibran Siap Kawal di Kepulauan Madura – Berita Jatim

by
Waspada Suara Hilang, Relawan Prabowo-Gibran Siap Kawal di Kepulauan Madura

Pahami.id – Relawan Komite Independen Pemilihan (KIP) Prabowo-Gibran wilayah Madura siap menguasai perolehan suara calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Koordinator Wilayah KIP Prabowo-Gibran Madura Alvian Noris mengaku telah membentuk koordinator kecamatan (koorcam) untuk memantau dan mengendalikan perolehan suara Prabowo-Gibran.

“Kami juga siapkan posko, setiap Korcam melaporkan perkembangan kemenangan Pak Prabowo-Gibran, jika ada yang janggal atau ada masalah bisa langsung kami koordinasikan,” ujarnya, Jumat (24/11/2023). malam

Kata dia, salah satu yang perlu diwaspadai adalah kepulauan Sumenep. “Kalau tidak diawasi, padahal suaranya akan banyak keluar, apalagi di kepulauan Sumenep perlu hati-hati, Pamekasan dan Sampang aman,” ujarnya.

Koordinator Relawan KIP Prabowo-Gibran Kabupaten Pamekasan, Abdul Rahman optimis mampu meraih kemenangan 90 persen di daerahnya. Ia mengaku target tersebut sangat realistis untuk diwujudkan.

“Kami sudah membentuk koorcam (koordinator mukim) di 13 mukim, ini akan terus bergerak secara serentak hingga kita membentuk coordes dan RT/RW, targetnya Prabowo menang dalam satu putaran,” kata Abdul Rahman.

Sementara itu, Penasihat KIP Prabowo Subianto-Gibran, Fandi Utomo mengatakan, Prabowo-Subianto memiliki beberapa program seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM) salah satunya melalui kesehatan.

“Prabowo-Gibran akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai dan berkualitas, yang akan sangat membantu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Mencegah stunting pada anak Indonesia dengan program gizi seimbang dan gerakan EMAS (Ibu dan Anak Minum Susu) semakin meningkat. “Gizi yang berkualitas, air bersih dan sanitasi masyarakat dalam mengatasi ancaman stunting (gizi buruk),” ujarnya.

Berdasarkan data Pemkab Pamekasan, angka stunting pada tahun 2019 tercatat sebesar 27,67 persen dari jumlah bayi. Namun pada tahun 2023 akan turun drastis menjadi 8 persen. Meski mengalami penurunan yang cukup signifikan, namun angka tersebut masih tergolong tinggi.

Stunting merupakan suatu kondisi gagal tumbuh pada anak usia di bawah lima tahun akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama, ujarnya.