Pahami.id – Sebuah bus yang membawa rombongan kader Partai Hanura asal Surabaya mengalami kecelakaan di jalan raya Tol Ngawi-Solo, Minggu (4/2/2024). Kecelakaan maut ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Baru-baru ini beredar video CCTV yang memperlihatkan momen-momen kecelakaan tersebut. Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @memomedsos.
Dalam video berdurasi 17 detik tersebut, bus terlihat melaju melewati jalan tol yang relatif sepi. Di depan bus ada sebuah truk yang bergerak dengan kecepatan sedang.
Tiba-tiba bus berbelok ke kanan saat mendekati truk. Sepertinya jarak antara bemper bus dan bagian belakang truk rapat.
Bus yang melaju kencang itu menabrak pembatas jalan dan akhirnya berguling ke kiri dengan kecepatan tinggi.
Bus tersebut diketahui sebelumnya sedang dalam perjalanan pulang usai menghadiri acara kampanye besar-besaran calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (3/2/2024).
Kecelakaan maut ini menyebabkan tiga orang meninggal dunia termasuk pengemudinya. Belakangan, puluhan penumpang, sekitar 16 penumpang lainnya, mengalami luka ringan. Mereka pun mendapat perawatan di RS Widodo Ngawi.
Unggahan video tersebut pun mengundang beragam komentar dari warganet.
“Dari pergerakan mobil terlihat pengemudi kaget dan ingin menyentuh bagian belakang truk dan secara reflek ia berbelok ke kanan, namun karena terlalu cepat sulit dikendalikan. Kalau berniat menyalip, mobilnya tidak akan bergerak seperti itu. Kemungkinan pengemudinya kurang konsentrasi, entah karena ngantuk atau orang lain. Wallahualam,” komentar Yandi***.
“Terlalu cepat. Apakah pengemudinya ngantuk atau ada sesuatu yang terganggu? Apa dia berbelok ke kanan?”, komentar ramah***.
Seolah-olah dia ngantuk atau main ponsel, intinya tidak fokus. Saat melihat ada kendaraan lain di depannya, dia berbelok ke kanan, kata Hanzah***.
“Aku semakin yakin kalau penyebab dia ngantuk itu karena dia terlihat seperti sedang memutar setir karena kaget,” komentar Adam ***.
Kontributor: Fisca Tanjung