Pahami.id – Sebuah video amatir beredar memperlihatkan beberapa orang membagikan amplop berlogo partai kepada jemaah di sebuah masjid di Sumenep, Jawa Timur.
Tak hanya itu, wajah kedua kader partai itu juga terpampang di amplop berisi uang tunai Rp 300.000 itu. Dalam video yang diunggah akun Instagram @malangraya_info, tampak sejumlah orang membagikan amplop kepada jemaah masjid.
Seorang pria berbaju batik lengan panjang, kain sarung dan topi terlihat membagikan amplop merah kepada setiap jemaah.
Tak hanya pria tersebut, ada satu orang lagi yang juga membagikan amplop. Amplop dibagikan secara merata ke setiap jemaah termasuk pencatat.
Dalam video tersebut terdapat screenshot yang memperlihatkan penampakan amplop beserta isinya.
Amplop merah itu berisi gambar banteng berlogo PDIP. Sementara di bawah ini adalah foto Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jatim Plt Said Abdullah dan Ketua DPC PDIP Sumenep Ahmad Fauzi.
Amplop itu sendiri berisi dua lembar uang Rp 100.000 dan dua lembar uang Rp 50.000, dengan total Rp 300.000.
Unggahan tersebut sontak menjadi perbincangan netizen. Ada yang mengatakan bahwa aksi ini adalah kampanye terselubung.
“Saya cuma mau, orang dikasih. Soal mencoblos atau tidak, lihat saja nanti kok tahu saya lupa datang. Tahu kan saya lupa, tapi saya tidak pernah lupa soal uang,” kata Ny.** *
“Terima saja, kalau harus dapat setiap minggu, tidak akan mubazir,” kata denpro ***
“Partai Merah kembali mencari simpati kepada umat Islam setelah dua pemimpin daerah partai tersebut menolak Israel bermain di Indonesia, jika gagal menjadi tuan rumah, itu kesalahan Partai Merah,” komentar Razbi ***
“Baru kali ini diperlihatkan zakatnya, amplopnya ada gambar dan identitasnya. Ya, itu saja,” kata ikhwan***
“Zakat apa itu kampanye rahasia, Pak?” tanya si pengebom***
kata Abdullah Nafi
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI sekaligus Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum terhadap akun Twitter anonim yang menyebarkan video pembagian amplop berlogo PDIP.
Said menilai akun tersebut menjebak dan menyudutkannya pada politik uang. Sebelumnya, Said Abdullah membantah terlibat dalam politik uang yang ramai dibicarakan di media sosial.
“Atas perilaku akun anonim ini yang menimbulkan kesan bahwa kegiatan yang kami lakukan melanggar hukum, kami akan mempertimbangkan tindakan hukum terhadap akun yang tidak bertanggung jawab, bersembunyi di balik anonimitas, tetapi membuang kotoran kepada orang lain,” katanya.
“Ini bulan puasa, kita harus saling memberi berkah, bukan menyebarkan fitnah,” kata Abdullah dalam keterangannya, Senin (27/3/2023).
Said Abdullah membantah terlibat dalam politik uang. Bantahan ini menyusul beredarnya video pembagian amplop bergambar dirinya dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi.
Kontributor: Fisika Tanjung
