Pahami.id – Sebelum dipecat sebagai mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya, ternyata Mario Dandy Satriyo juga pernah dikeluarkan dari SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah.
Tersangka kasus pencabulan anak oleh petugas GP Ansor diduga dikeluarkan dari sekolah paramiliter karena “bermasalah”.
Informasi tersebut disampaikan pemilik akun Twitter @nokhgondes pada Rabu (22/2/2023). Dalam cuitannya, @nokhgondes memperlihatkan tangkapan layar percakapan WhatsApp dengan seorang pegawai di SMA Taruna Nusantara.
Pekerja tersebut menyatakan Mario Dandy dikeluarkan dari sekolah karena tidak pernah mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Daring.
“Izin ya benar DO pak. Karena saya tidak pernah mengikuti kegiatan belajar mengajar daring, saya kabur dari rumah pagi-pagi sekitar jam setengah tiga,” tulis pegawai tersebut.
Sebelum putus sekolah, Mario Dandy tidak bisa naik ke kelas 11 karena bermasalah sejak kelas 10.
“IPS kelas TN 30 (Taruna Nusantara angkatan 30) bu,” tulis pegawai lainnya.
“Betul, dia (yang bersangkutan) tidak lulus SMA TN dan dipecat karena tidak pernah masuk kelas sampai mendapat nilai,” sambung pegawai lainnya.
Pengirim chat tersebut meminta @nokhgondes untuk membagikannya di Twitter karena banyak netizen yang mendiskreditkan Sekolah Menengah Taruna Nusantara.
Berdasarkan kabar terbaru, putra pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) itu didepak dari Universitas Prasetiya Mulya.
