Pahami.id – Sempat dua kali dipenjara karena kasus narkoba, Tio Pakusadewo mengungkapkan bahwa peredaran narkoba di Lembaga Pemasyarakatan alias Lapas sangat bebas.
Tio Pakusadewo mengatakan, setiap kali lampu lapas padam menandakan terjadinya penyelundupan dan transaksi narkoba.
“Jadi, setiap satu atau dua minggu mati lampu di lapas ini. Anak-anak sudah ketawa-ketawa, nggak tahu pertama kali,” kata Tio Pakusadewo di YouTube Uya Kuya TV, Sabtu (29/4). /2023).
Awalnya, Tio Pakusadewo bahkan tidak mengetahui bahwa para napi selalu tertawa setiap kali lampu padam. Rupanya, momen itu dimanfaatkan untuk menyelundupkan narkoba ke dalam penjara.
“Wah, besok baik, besok baik (kata anak-anak). Apa yang bisa saya katakan, waspadalah bahwa hal baru (narkoba) masuk. Jadi, setiap mati lampu, hal baru masuk,” dia berkata. Tio Pakusadewo.
Aktor senior ini memang belum pernah melihat secara langsung proses penyelundupan narkoba di dalam penjara. Namun, Tio Pakusadewo mengetahui kode yang digunakan pengedar ponsel di Lapas untuk transaksi narkoba.
“Kalau kita napi sudah tahu ada favorit (pengedar ponsel) dan berteriak “oek”, berarti ada yang jual (narkoba),” ujarnya.
Tio Pakusadewo mengatakan, beberapa sel tahanan juga dibuka saat ini.
“Misalnya kalau tidak bisa keluar, kami dikurung. Biasanya kami harus dikejar, tapi karena sering menyetor, keong dibuka,” ujarnya.
Jika ada narapidana yang tidak bisa keluar dari selnya, biasanya mereka hanya menjulurkan tangan keluar dari jeruji besi dan menunjukkan uang serta menelepon pengedar keliling untuk membeli narkoba.
Tio Pakusadewo mengatakan, jenis narkoba yang dibeli di lapas semakin banyak, dari yang termurah hingga yang termahal.
“Kalau tidak bisa keluar, kasih uang seperti ini (keluar dari sel) ya tidak apa-apa. Kalau Rp 100.000 oh ya, berarti paket hemat, Pahe. Kalau pergi, langsung ke warung. (keluar dari sel) Rp 60.000 untuk mendapatkan (narkoba).” ujarnya.
Namun, Tio Pakusadewo yang sudah dua kali terseret kasus narkoba tak pernah terpikir untuk menjadi pengedar di penjara. Pasalnya, aktor senior ini merasa menjadi pengedar narkoba di penjara harus memiliki sandaran yang kuat.
“Karena waktu itu saya berpikir kalau jadi back-up dealer saya dapat MAP dan waktu itu hukumannya tidak berat, jadi nikmati saja,” ujarnya.