Pahami.id – Keempat remaja Sidoarjo itu tak menyangka niatnya membeli bahan pangan akan berakhir petaka. Mereka tiba-tiba diserang oleh komplotan tak dikenal saat hendak mengisi bahan bakar di SPBU Gedangan.
Peristiwa penyerangan terjadi pada Sabtu (21/10/2023) pagi. Keempat korban yang diserang adalah FK (17), WH (18), AK (17), dan RK (17). Keempat remaja tersebut diduga diserang geng.
Dilansir dari Ketik.co.id, orang tua FK yang berinisial PW mengatakan, beberapa jam sebelum kejadian, putranya pamit untuk keluar makan. FK menjadi korban luka paling parah.
“Anak saya cuti kerja, lalu keluar bersama temannya. Mereka berempat berangkat dari Bungurasih menuju Gedangan dengan menggunakan sepeda motor,” ujarnya, Minggu (22/10/2023).
Tiba-tiba salah satu sepeda motor yang dikendarainya mogok. Setelah dicek ternyata mesinnya kehabisan oli. Mereka kemudian mendorongnya ke SPBU Gedangan yang terletak di depan Perumahan Puri Surya Jaya, Sidoarjo.
“Dua temannya isi bensin dulu, anak saya menunggu di depan SPBU bersama teman-temannya yang lain dan berencana pulang setelah mengisi bensin,” lanjutnya.
Saat hendak pulang, mereka diserang oleh kelompok tak dikenal yang sedang melewati SPBU Gedangan. Rombongan berhenti, langsung menyeberang jalan mendekati anak saya dan teman-temannya, ujarnya.
Tanpa diketahui penyebabnya, gerombolan sekitar 20 orang itu terus menyerang FK dan kawan-kawan.
Korban dan rekannya berhasil melarikan diri. Namun jatuhnya FK menjadi bulannya. “Putriku sedang hamil. “Banyak penjahat yang langsung memukuli anak saya dan menikamnya dengan senjata tajam,” ujarnya.
Mengetahui FK diserang, ketiga temannya berusaha membantu. Mereka pun berteriak minta tolong. Namun tidak ada warga yang datang membantu.
Beberapa teman FK, WH mendapat luka tusukan senjata tajam di bagian lengan kanannya. Sedangkan AK mengalami luka di bagian kepala. “Anak saya tidak berdaya, tapi pelaku tetap memukulinya,” ujarnya.
Usai menyerang korban, pelaku kemudian menuju Kota Sidoarjo. “Anak saya pergi ke warung terdekat yang merupakan SPBU yang berlumuran darah, namun sayang tidak ada yang berani membantu,” ujarnya.
Korban akhirnya menghentikan truk yang lewat untuk membawanya ke rumah sakit. FK kemudian mendapat jahitan di bagian kepala, pelipis, dagu, dan pinggang.
Ibu korban mengatakan pihak rumah sakit sebenarnya menyarankan untuk melakukan CT scan. Karena keterbatasan biaya, ia langsung membawanya pulang.