Sebelum Tenggelamkan Dante, Tersangka Sempat Bilang Mau Jadi Ayah Sambungnya – Berita Hiburan

by

Pahami.id – hati ibu Tamara TyasmaraRistya Aryuni patah hati saat mengetahui cucunya, Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante mati di tangannya Yudha Arfandi. Wanita yang biasa disapa Tya ini mengaku yakin Yudha akan menjadi ayah yang baik untuk Dante.

“Saya percaya padanya. Kalau saya tidak percaya, mustahil saya percaya, kata Ristya Aryuni di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Jauh sebelum kejadian naas yang merenggut nyawa Dante, Yudha Arfandi sudah meminta izin Ristya Aryuni untuk menjadi ayah pengganti bagi cucunya.

“Dia juga bilang, mintalah aku menjadi ayahmu. Bagaimana kalau mencobanya? “Saya sangat percaya padanya,” jelas Ristya Aryuni.

Tamara Tyasmara dan ibunya, Ristya Aryuni di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/2/2024) [Pahami.id/Adiyoga Priyambodo]

Lebih lanjut, Ristya Aryuni sudah menyaksikan sendiri betapa bahagianya Dante saat menghabiskan waktu berenang bersama Yudha Arfandi.

“Dia sudah dua kali berenang lho. “Saya kasih dan saya tonton videonya,” kata Ristya Aryuni.

Ristya Aryuni juga tidak pernah mendengar cerita dari Dante tentang dirinya yang tidak ingin berenang lagi atau takut pada Yudha Arfandi.

“Sekali lagi, kalau cucunya takut air atau tersangka, mustahil cucunya tidak memberitahu. Dia senang dengan tersangka. Senangnya bisa berenang, kata Ristya Aryuni.

Sama seperti Tamara Tyasmara, Ristya Aryuni kini hanya bisa menyesali keputusan mempercayakan Dante kepada Yudha Arfandi.

“Saya sangat terpukul. Saya kehilangan cucu saya,” kata Ristya Aryuni sambil terisak.

Pacar Tamara Tyasmara, Yudha Arfandi, ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian Dante dalam rilis aktif Direktorat Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024). [Pahami.id/Adiyoga Priyambodo].
Pacar Tamara TyasmaraYudha Arfandi ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian Dante dalam rilis aktif Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024) [Pahami.id/Adiyoga Priyambodo].

Seperti diketahui, Dante meninggal dunia usai berenang di kolam renang Tirtamas Water Park, Pondok Kelapa, Jakarta pada 27 Januari 2024. Kabar meninggalnya Dante pertama kali diumumkan ke publik oleh ibunya, Tamara Tyasmara, pada 28 Januari 2024.

Saat itu, Dante diduga meninggal karena tenggelam saat berenang. Tamara Tyasmara sempat menyinggung kejadian di kolam renang yang melibatkan Dante.

Namun kisah meninggalnya Dante berubah setelah polisi menangani kasus tersebut. Rekaman CCTV dari kolam renang tempat Dante diduga tenggelam memperlihatkan cuplikan kejadian yang sangat berbeda dari asumsi masyarakat.

Dalam rekaman CCTV terlihat jelas Dante sedang berenang bersama Yudha Arfandi. Dalam salah satu momen yang terekam, Yudha tampak beberapa kali sengaja membenamkan tubuh Dante ke dalam air.

Pelaku membenamkan korban ke dalam kolam sebanyak 12 kali, dengan jangka waktu yang bervariasi antara lain 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik, dan 26 detik. . Sidang terakhir dilakukan selama 54 detik,” jelas Direktur Reskrim Polda Metro Jaya Kompol Wira Satya Triputra dalam keterangannya belum lama ini.

Tak hanya menyelam, Yudha Arfandi juga melakukan beberapa jurus untuk menghentikan Dante saat hendak berpindah ke tepi kolam.

Setiap kali korban ingin mencapai tepian kolam, tersangka terus menarik tubuh dan kaki korban untuk terus berenang. Hal tersebut dilakukan tersangka kurang lebih sebanyak empat kali, jelas Wira Satya Triputra.

Yudha Arfandi sendiri ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik ​​Subdit Jatanras Polda Metro Jaya setelah ditangkap pada 9 Februari 2024. Yudha yang semula didakwa lalai kini terancam hukuman mati atas kekerasan terhadap anak dan pembunuhan berencana.