Sandiaga Uno Klaim Pajak Hiburan Tak Matikan Industri Pariwisata, Inul Daratista Protes Keras – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Inul Daratista sangat keberatan dengan pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno terkait kenaikan pajak hiburan yang mencapai 40-75 persen.

Sandiaga Uno dalam keterangannya mengatakan kenaikan sebesar itu tidak akan mematikan industri pariwisata Tanah Air.

Sebagai pengusaha karaoke, Inul Daratista tak setuju dengan pernyataan menteri tersebut. Hal itu disampaikan melalui unggahan Instagram, Kamis (11/1/2024).

“Waktu baca ini saya kaget, kenapa tidak mati? 40-75 persen, bagaimana cara menghitungnya?” Inul menulis dalam campuran bahasa Indonesia dan Jawa.

“Dibebankan ke pelanggan (pengguna)? Tamu baru naik 10 ribu, terengah-engah, teriak!” dia melanjutkan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. (Dokumen Khusus)

Inul Daratista mengaku sebagai warga negara yang taat pajak. Penyanyi asal Pasuruan itu juga menyindir Sandiaga Uno yang tak memikirkan mereka.

“Bagaimana kita hitung berapa pajak yang bisa kita bayar pak? @sandiuno. Pak punya uang triliunan, tenang saja. Baiklah, mari kita berbisnis dan tetap menggunakan uang bank,” ujarnya.

“Mempromosikan UKM boleh saja, tapi jangan bunuh pengusaha yang berusaha hidup untuk masyarakat yang hidupnya bergantung pada kita,” lanjut Inul.

Istri Adam Suseno kemudian mengeluhkan kerugian yang dideritanya akibat pandemi COVID-19. Jumlah pegawai berkurang dari 9 ribu menjadi 5 ribu.

Ada juga usaha yang baru buka satu setengah tahun, sehingga belum untung. Dengan kenaikan pajak hiburan sebesar 40-75 persen, Inul Daratista tak henti-hentinya berpikir.

“Apa niatnya Bu? Nah, Ibu tidak punya uang untuk bersantai dan membuat undang-undang atau peraturan sesuka hati. Sesekali coba ke karaoke, ini normal atau tidak,” ucapnya.

“Mohon yang membaca paham, sama saja mencari uang negara, kerja keras, untung tidak harus besar, pajak mati!” Inul menegaskan.

Penyanyi Buaya Buntung yang mewakili asosiasi operator karaoke seluruh Indonesia sekaligus pendiri APERKI menegaskan, kenaikan pajak ini sangat tidak masuk akal.

“Kalau karaoke saya tutup semua, pasti 5.000 karyawan saya tidak bisa bekerja menghidupi keluarga. Belum lagi teman-teman saya yang lain, total pengangguran akan mencapai ribuan,” ujarnya.

“Kalau bersatu, mau bubar, tutup, tidak perlu hiburan karaoke lagi. Nasib kreator dan artis banyak juga yang jadi korban, karena tidak ada pemasukan dari kita, tambah parah,” sambung Inul.

Ibu satu anak ini mengaku tak keberatan jika pajak hanya dinaikkan 20 persen. Terakhir, dia meminta bertemu langsung dengan Sandiaga Uno mewakili asosiasi pengusaha karaoke.

Kontributor: Chusnul Chotimah