Pahami.id – Sejak berpasangan Lesti Kejorakepopuleran Rizky Billar yang sebelumnya hanya jarang membintangi sinetron, langsung meraih ketenaran.
Aktor kelahiran 1995 itu tak menampik fakta tersebut. Namun Rizky Billar berkeberatan jika viralnya Leslar (sapaan akrabnya) hanya menguntungkan dirinya.
“Meskipun itu benar siap Saya semakin sejahtera secara materi, dan uang Lesti sama sekali tidak pernah saya sentuh, kata Rizky Billar melalui akun X miliknya, Jumat (1/3/2024).
Ayah satu anak ini kemudian menjelaskan bagaimana ia berhasil mengurangi pemotongan pendapatan yang disalurkan ke manajemen Lesti Kejora.
Rizky Billar juga mengatakan timnya kerap mendapat tawaran dukungan dengan harga lebih tinggi.
“Belum lagi aku satu per satu Lesti ada “Keinginannya mulai dari pergi ke Eropa, membeli mobil ini, mobil itu, ini, hingga membangun rumah impiannya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Rizky Billar geram jika ada yang menganggap dirinya tidak berguna sebagai kepala rumah tangga dan hanya menjadi benalu dalam pernikahannya.
Seorang netizen lantas mengingatkan Billar bahwa sebelumnya ia hanyalah seorang pesinetron dengan gaji kecil.
“Nggak mau remehkan kamu, tapi kalau dilihat dari materi dan prestasi Lesti yang unggul, setelah kamu kenal Lesti, karyamu mulai dari Lesti, seperti syuting di Indosiar,” kata netizen.
Rizky Billar mengaku memanfaatkan viralitasnya dengan baik. Namun, ia keberatan jika ada yang menganggap Lesti memberinya pekerjaan itu.
“Ada benarnya kalimatmu, karena kalau viral, itu memang aku ‘memaksimalkan’ untuk sesaat, itu sebabnya saya bisa bernegosiasi sendiri biaya setiap episode 10x kali itu,” tambahnya.
Kedua, bukan Lesti yang syuting untuk Indosiar, tapi Indosiar? Lesti yang jadi direktur programnya? Bukankah lebih baik sekolah lagi, kata Rizky Billar.
Rizky Billar mengingatkan warganet, pot uangnya semakin besar bukan karena Lesti Kejora, melainkan sinergi dan penggemarnya.
Berkat kepintarannya memanfaatkan momen tersebut, Rizky Billar sehari bisa mendapat penghasilan Rp 200 juta.
“Dari sana saya mendapat pekerjaan di TV dengan empat program sehari dan Jadikan itu kenyataan Hampir Rp 200 juta sehari, nilai dukungannya meningkat, ujarnya.
“Mengapa? Alasan pertunangan meningkat secara signifikan selama waktu itu. Dan tidak semua orang yang menjadi viral bisa mempertahankannya. “Tanpa otak dan rezeki dari Tuhan, hanya viral sesaat,” ujarnya.
Kontributor: Chusnul Chotimah
