Pahami.id – Bentrokan yang terjadi usai laga Gresik United melawan Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro, Minggu (19/11/2023) menjadi catatan buruk.
Sejumlah perwakilan pendukung Ultras Gresik pun mendatangi Mapolsek setempat untuk meminta maaf atas kejadian tersebut.
“Kami mewakili diri sendiri dan mewakili pendukung Ultras Gresik meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Kapolda Gresik, Polda Jatim dan aparatnya atas kericuhan yang terjadi pada hari tadi,” kata Penasihat Ultras Gresik Muharom, dikutip Antara, Senin (20/11). ). /2023).
Dia mengatakan, kerusuhan tersebut merupakan catatan buruk, apalagi ada korban luka-luka. Muharom mendoakan kesembuhan bagi para ofisial dan pendukung yang terluka.
Selain itu, ia berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.
Untuk menghindari hal tersebut, Muharom akan lebih giat bersatu dengan Polres Gresik. Utamanya soal sportivitas dan fair play. Namun yang patut ditaburkan adalah persaudaraan dalam olahraga.
Karena hasil pertandingan hanya bonus, yang penting sportivitas dan fair play diutamakan dan dijaga. Alhamdulillah banyak suporter korban yang bisa dibawa pulang dan berada di rumah, ujarnya. .
Koordinator Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Seluruh Indonesia (PNSSI) Jawa Timur, Mimit Tirmizi menyayangkan keributan yang terjadi sepanjang pertandingan. Kedepannya kita akan saling introspeksi dengan saling menjaga baik suporter maupun pihak kepolisian, ujarnya.
Peristiwa di Gresik bisa dijadikan bahan evaluasi suporter di Jatim. Mimit mengajak semua orang untuk belajar menjadi lebih baik.
Sementara itu, Kapolres Gresik, Kompol Adhitya Panji Anom berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.
Kita semua harus sportif, siap kalah dan menang. Yang perlu digarisbawahi, polisi ada untuk mengamankan pertandingan, bukan musuh. Kita bekerja sama sebaik mungkin untuk mengamankan pertandingan. memberikan rasa aman kepada para pemain dan semua orang yang hadir di stadion,” ujarnya.
