Pahami.id – Anggota perguruan pencak silat kembali beraksi di Kabupaten Jombang. Dua remaja terluka akibat dipukuli dan dianiaya dalam perjalanan pulang oleh petugas patroli untuk membangunkan orang untuk sarapan.
Kedua korban tersebut adalah Denny Pradana (21) dan Dodi Ahmad Romadhoni (19), warga Dusun Katerban, Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Keduanya dipukuli setelah diserang puluhan prajurit dari salah satu perguruan tinggi di Kota Santri.
“Kalau itu terjadi, patroli berakhir sekitar pukul 03.00 WIB. Pertama saya pergi patroli sahur bersama teman, lalu saya pulang bersama teman saya,” kata salah satu korban, Denny Jumat (24/03/2023). .
Dalam perjalanan pulang, Denny dan Dodi berpapasan dengan sekelompok pemuda lain yang juga sedang berpatroli. Tepatnya di Jalan Desa Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Saat itu rombongan patroli menggunakan sepeda motor dan mengangkut sound system.
Awalnya mereka saling bersaing seperti biasa. Namun, melihat Denny mengenakan seragam sekolah pencak silat, rombongan patroli yang terdiri dari belasan pemuda tersebut kemudian berbalik arah dan mengejar kedua korban tersebut.
“Mereka berbalik dan mengikutiku. Saya terus mendorong sampai saya jatuh, ada sekitar 20 orang yang mengikuti saya saat itu. Setelah jatuh, saya terus menerus dipukul, ditendang, diinjak, lalu baju dan kaos saya. juga dicuri,” kata Denny.
Beruntung, saat kejadian beberapa warga yang berada di sekitar lokasi memberikan bantuan. Sementara pelaku pergi begitu saja.
Akibat pukulan itu, Denny mengalami luka memar di wajah, tangan, dan punggung. Sedangkan Dido, rekan Denny, mengalami bengkak dan kaki keseleo akibat ditendang dan diinjak pelaku.
“Untung ada yang bantu, lalu saya dibawa ke Polsek Ngoro untuk dibuat laporan,” kata Denny.
Denny mengaku sempat diperiksa polisi. Bahkan, ia juga diundang ke rumah beberapa tersangka pelaku kejahatan yang menganiaya dirinya dan Dido.
“Saya memang kenal beberapa penjahat, saya dulu bekerja di tempat yang sama. Sebelumnya ada empat orang yang ditangkap, dibawa ke Mapolres Jombang,” kata Denny.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jombang AKP Aldo Febrianto membenarkan telah terjadi insiden pemukulan terhadap terduga pelaku sekolah pencak silat. Dido juga tak menampik pihaknya telah menangkap beberapa orang yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.
“Betul, proses pemeriksaan dan pendalaman masih berjalan. Kalau sudah selesai akan kami rilis dan nanti akan kami sampaikan,” ujar AKP Aldo saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler.
Kontributor: Zen Arivin