Pahami.id – Nomor Urut Capres 02, Prabowo Subianto menyinggung pernyataan politikus PDI-P alias Basuki Tjahaja Purnama Ahok yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa bekerja.
Prabowo menegaskan, anggapan orang yang menyebut Jokowi tidak bisa bekerja adalah omong kosong.
“Saya pernah berselisih paham dengan Presiden Jokowi, bahkan sudah dua kali. Sekarang saya ikut bergabung dengannya, sebagai Menteri Pertahanan di kabinet Presiden Jokowi,” kata Prabowo saat berkampanye di Pilpres 2019. SidoarjoJumat (9/2/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Menhan mencontohkan dirinya tergerak untuk bekerja sama dengan Jokowi.
“Masyarakat yang tidak mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi tidak mengetahui bahwa Presiden Jokowi telah bekerja keras. Bahkan sebagai mantan anggota Kopassus pun saya terharu dengan kinerjanya,” ujarnya.
Ia sedikit mengejek orang-orang yang menjelaskan kinerja Jokowi. “Presiden Jokowi adalah orang yang sangat mencintai rakyatnya, beliau akan membela bangsa Indonesia dengan gigih, bukan membela kepentingan segelintir orang atau kelompok tapi politik, maaf,” kata Prabowo sambil mengejek dengan gayanya yang khas.
Sebelumnya, ucapan politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok viral di media sosial. Dalam video tersebut, ia merujuk pada Gibran dan Jokowi yang disebut-sebut tak bisa bekerja.
Baru-baru ini Ahok buka-bukaan soal pernyataannya soal Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap tidak layak kerja, dalam sebuah video yang viral di media sosial.
Mantan sahabat Jokowi semasa menjadi kepala daerah di DKI Jakarta itu menjelaskan, ungkapan “Jokowi tidak bisa bekerja” yang dimaksud adalah saat ia tak lagi menjabat sebagai Presiden RI.
Konteksnya dipotong, seolah-olah saya bilang Pak Jokowi tidak bisa bekerja, kata Ahok usai menghadiri sejumlah kegiatan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu sore (7/2/2024).
Akibat rekaman video yang beredar di media sosial, masyarakat paham bahwa hal tersebut di luar konteks.
Mantan gubernur pengganti Jokowi di DKI Jakarta itu menceritakan keadaan sebenarnya dalam video tersebut. Saat itu, kata Ahok, seorang nenek berusia 82 tahun menanyakan siapa yang akan ia pilih pada Pilpres 2024.
Ahok pun menjawab akan memilih calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sedangkan sang nenek mengatakan akan memilih calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Namun, saya bilang, maaf, saya memilih Pak Ganjar. Tidak mungkin saya menjelaskan Nawacita kepada nenek berusia 82 tahun ini, apalagi (dia) keturunan Tionghoa,” kata Ahok.
Lalu, Ahok sempat bercerita singkat kepada sang nenek bahwa Presiden Jokowi sudah menjabat presiden selama 10 tahun.
Jadi, program kerja Nawacita yang dicanangkan Jokowi sejak Pilpres 2014 perlu dilanjutkan oleh yang memulainya, yakni caleg PDI Perjuangan.
Meski demikian, sang nenek tetap menilai Gibran yang merupakan putra sulung Jokowi dan Wali Kota Surakarta juga pandai bekerja.
“Saya tanya, Gibran benar-benar bisa bekerja? Bagaimana dia (calon wakil presiden) bisa mengurus Nawacita? Ini Pak Prabowo yang akan berkuasa kalau terpilih. Ya, saya bilang, apakah Pak Jokowi bisa bekerja? Maksud saya, kalau Pak Jokowi Bukan Presiden Lagi “Bolehkah Beliau Mengerjakan Program Nawa Cita? Nah, ini yang saya sampaikan tadi, konteksnya dipotong,” jelas Ahok.
Kontributor: Dimas Angga Perkasa