Pahami.id – Deddy Corbuzier resmi memeluk Islam pada tahun 2019. YouTuber yang biasa disapa Om Ded ini ternyata nyaris atheis alias tidak percaya pada Tuhan.
Kisah Deddy Corbuzier yang nyaris menjadi atheis diungkap Gus Miftah dalam acara dakwahnya beberapa waktu lalu.
Sebelum memeluk Islam, suami Sabrina Chairunnisa adalah seorang Kristen. Namun Gus Miftah menyebutnya Kristen KTP karena sudah puluhan tahun tidak ke gereja.
“Saya hampir jadi ateis. Kalau KTPnya Kristen. Tapi sudah 18 tahun saya tidak ke gereja,” kata Gus Miftah, dikutip dari akun TikTok @alfandi_arista, Kamis (28/12/2023).
Gus Miftah mengungkapkan Deddy Corbuzier selalu mencari alasan saat diundang ke gereja.
Ayah satu anak ini mengatakan, gereja tempatnya beribadah adalah gereja negara sehingga tutup setiap hari Sabtu dan Minggu.
Saat diminta melakukan kebaktian Natal, Deddy Corbuzier terang-terangan mengaku malas dan memilih tidur saja.
Rupanya ada alasan mengapa Deddy Corbuzier malas ke gereja. Bahkan, ia dan ayahnya dulu rajin beribadah, sehingga pihak gereja menyediakan tempat parkir khusus.
Gus Miftah menuturkan, Deddy Corbuzier mulai tidak percaya kepada Tuhan pasca peristiwa bom gereja di Jakarta beberapa tahun lalu.
Saat itu Deddy dan ayahnya pergi ke gereja seperti biasa. Namun, lahan parkir yang biasa mereka tempati sudah terisi mobil lain.
Ayah Deddy Corbuzier memilih mengalah dan mencari tempat parkir lain. Lalu terjadilah pengeboman.
Begitu berbelok keempat, mobil baru yang diparkir di tempat parkir ayah Deddy Corbuzier meledak, kasus bom di Jakarta, kata Gus Miftah.
Sejak saat itu, mantan suami Kalina Oktarani itu merasa Tuhan tidak adil terhadapnya.
“Saya dan ayah biasanya beribadah, kenapa masih dibom?” ucap Gus Miftah menyampaikan perkataan Deddy.
Gus Miftah kemudian memberi tahu Deddy Corbuzier bahwa cara berpikirnya salah. Deddy patut bersyukur bisa terhindar dari kematian karena area parkir sudah ditempati mobil lain.
Gus Miftah menyebut Deddy Corbuzier sebagai sosok yang rasional dan terpelajar. Oleh karena itu, ia hanya bisa menerima sesuatu jika masuk akal, termasuk agama.
Kontributor: Chusnul Chotimah
