Pahami.id – Paslon atau paslon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka konsisten unggul dibandingkan dua paslon lainnya hingga akhir Desember 2023.
Berdasarkan survei LSI atau Lingkaran Survei Indonesia, elektabilitas pasangan calon Prabowo-Gibran mengungguli dua calon lainnya sebesar 43,3 persen. Kemudian disusul paslon AMIN dengan 25,3 persen dan Ganjar-Mahfud 22,9 persen.
Selain itu, terdapat juga 7,9 persen responden yang menyatakan belum menentukan pilihan, merahasiakannya, tidak mengetahui dan tidak menjawab.
Peneliti LSI Denny Ja Adjie Alfaraby mengatakan, jika melihat hasil survei terkini, tren elektabilitas Prabowo-Gibran cenderung meningkat sehingga perjuangan memenangkan satu putaran pemilu bisa tercapai.
Namun berbeda dengan pasangan AMIN dan Ganjar-Mahfud, keduanya masih harus terus berjuang untuk lolos ke putaran kedua Pilpres 2024 mendatang.
“Kalau dilihat trennya, elektabilitas Prabowo-Gibran semakin meningkat sehingga perjuangannya untuk memenangkan satu putaran. Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud tidak jauh berbeda, perjuangannya saling menyingkirkan untuk lolos ke putaran kedua,” kata Adjie Alfaraby.
Berdasarkan hasil survei terakhir atau akhir tahun 2023 yang dilakukan LSI usai debat calon presiden pertama. Adjie mencontohkan, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 43,3 persen, artinya ia hanya perlu menambah 7 persen lagi untuk memenangkan satu putaran.
Namun kemungkinan pemenangan Pilpres 2023 jika dilihat pada akhir tahun 2023 atau 47 hari menjelang hari pemungutan suara, peluangnya masih 50:50.
LSI Denny JA menyatakan. Di penghujung tahun 2023, 47 hari sebelum hari pemungutan suara, peluang kemenangan satu putaran, kemungkinan Prabowo-Gibran, adalah 50:50. Mungkin Ya dan
“Mungkin tidak, pilpres hanya berlangsung satu putaran,” kata Adjie.
Sementara dua paslon lainnya yakni AMIN dan Ganjar Mahfud masih membutuhkan tambahan untuk lolos ke putaran kedua. AMIN butuh tambahan suara 8 persen, sedangkan Ganjar-Mahfud butuh 10,4 persen untuk lolos ke putaran kedua.
Diketahui, metodologi survei LSI dilakukan dengan menggunakan Multi-Stage Random Sampling dengan jumlah responden sebanyak 1.200 orang.
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner dengan margin of error sekitar 2,9 persen.
