Percepat Pengendalian Inflasi di Jatim Tahun 2023, Gubernur Khofifah Paparkan 7 Solusi – Berita Jatim

by
Percepat Pengendalian Inflasi di Jatim Tahun 2023, Gubernur Khofifah Paparkan 7 Solusi

Pahami.id – Gubernur Jawa Timur (Jawa Timur), Khofifah Indar Parawansa memaparkan tujuh solusi pengendalian inflasi di Jatim 2023 pada High Level Meeting (HLM) dan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi bersama Forkopimda Jatim di Ballroom Hotel JW Marriott, Surabaya, Senin (20/2/2023).

Solusi pertama, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota se-Jawa Timur bersama Gugus Tugas Pangan perlu bersinergi dan berkoordinasi dengan Gapoktan, PERPADI, Distributor dan Perum BULOG, guna menstabilkan pasokan dan harga sembako (beras komoditi ). ) di Jawa Timur.

Selanjutnya memberdayakan fungsi BULOG sebagai Penyedia Cadangan Beras Pemerintah (Sebagai GST, tidak boleh kurang dari 1,2 Juta Ton). Solusi ketiga di lapangan adalah meningkatkan ketersediaan pasokan dengan mendorong percepatan musim tanam, penyerapan beras dari petani, pemberian pola tanam dengan pendekatan teknologi pertanian terpadu, optimalisasi ketahanan produksi.

“Jadi ini solusi yang kami usulkan agar bisa dilakukan bersama sebagai upaya mengatasi inflasi di setiap daerah di Jawa Timur. Jadi sinergi dan peran aktif pemerintah daerah/kota, forkopimda, tugas pangan. Kewenangan dan semua pihak yang berkepentingan sangat diperlukan,” ujar Khofifah.

Khofifah melanjutkan, solusi keempat adalah digitalisasi pemasaran hasil pertanian dan mendorong keberadaan Food Station. Solusi kelima adalah perlunya peningkatan Kerjasama Antar Daerah. Selanjutnya, Operasi Pasar perlu dilakukan dari waktu ke waktu oleh seluruh Kabupaten/Kota apabila komoditas tertentu mengalami kenaikan harga yang signifikan. Solusi ketujuh adalah mengoptimalkan BTT untuk mensubsidi biaya transportasi.

Khofifah menegaskan, rekomendasi ini sejalan dengan instruksi Mendagri bahwa diperlukan berbagai upaya untuk mengatasi inflasi. Seperti operasi pasar murah, inspeksi pasar dan distributor agar tidak menahan barang.
Selain itu, kerja sama dengan daerah penghasil komoditas akan menjamin kelancaran pasokan beberapa komoditas seperti telur, minyak goreng, beras, bawang merah, cabai rawit, ayam ras, dan cabai merah.

Gubernur Jawa Timur (Jawa Timur), Khofifah Indar Parawansa. (Dok: Pemprov Jatim)

Kemudian gerakan menanam padi, bawang merah, cabai rawit dan cabai merah digencarkan. Sekaligus mewujudkan BTT dan memberikan dukungan kepada sektor transportasi melalui APBD provinsi.

“Jadi format yang kami usulkan sudah sesuai dengan instruksi Mendagri,” kata orang nomor satu di Pemprov Jatim itu.

Untuk mencapai target inflasi nasional, Khofifah menekankan perlunya penguatan dan optimalisasi strategi 4K. Yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

“Bagaimana harga yang terjangkau, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif dapat dilakukan, terutama ketika ada potensi panic buying pada momen-momen tertentu,” tegasnya.

Seperti diketahui, pada Januari 2023, inflasi IHK gabungan di Jatim sebesar 0,36% (m to m) dan 6,41% (y to y). Dan kenaikan harga beras pada Januari 2023 terjadi di 8 kabupaten/kota di Jawa Timur yang menjadi salah satu pemicu inflasi. Kenaikan inflasi tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu sebesar 6,52% (y on y).

“Hal ini karena kenaikan harga BBM sejak September 2022, serta komoditas beras yang harganya naik karena terbatasnya pasokan,” ujarnya.

Beberapa komoditi, lanjut Khofifah, menjadi pendorong inflasi year on year, yaitu bensin 1,41%, beras 0,36%, biaya pendidikan akademi/perguruan tinggi 0,19%, sekolah dasar 0,16%, dan rokok kretek rafinasi 0,15%. .

Secara bulanan (m to m) antara lain beras memberikan kontribusi 0,12%. Komponen lain yang mendorong inflasi adalah Tarif Air Minum PAM sebesar 0,09% karena Kota Surabaya telah menaikkan Tarif Air Minum PAM pada bulan Januari, kemudian Cabai rawit sebesar 0,06%, Sewa Rumah sebesar 0,04% dan Emas Perhiasan sebesar 0,03%.

Namun demikian, terdapat beberapa komoditi yang turut menahan inflasi antara lain daging ayam ras sebesar -0,06%, biaya pendidikan SMA -0,03%, minyak goreng -0,03%, bayam -0,01%, dan komoditi sepatu pria -0,008%.

Sementara terkait harga beras sebagai komoditas penyumbang inflasi, Gubernur Khofifah kembali meminta Bupati Walikota bersama Gugus Tugas Pangan untuk berkoordinasi dengan Gapoktan, dan Perpadi untuk memetakan pergerakan fluktuasi harga beras.

Jadi semua kepala daerah harus mengecek harga sembako yang tidak pasti, terutama menjelang bulan Ramadhan dan kemudian menjelang Idul Fitri. Di bulan Ramadan, tren pangan yang tidak menentu pasti akan meningkatkan permintaan, meski pasokan belum tentu mengikuti permintaan, tegasnya.

“Masing-masing dari kami, apakah itu walikota atau satgas pangan, kami dapat memantau pergerakannya,” tambahnya.

Saat ini yang memprihatinkan adalah harga beras di beberapa daerah masih tinggi. Namun, Khofifah menegaskan harga beras di Jawa Timur sudah mulai turun. Dan akan lebih stabil karena pada bulan Maret Jatim akan memasuki panen raya yang diperkirakan mencapai 1.050.000 ton beras di Jatim.

“Mulai minggu ketiga Februari kami panen sekitar 60 ribu ton beras dan minggu keempat Februari sekitar 70 ribu ton beras. Kemudian pada bulan Maret diperkirakan panen raya dengan produksi 1.050.000 padi. ton beras. Termasuk April ini, produksi beras diprediksi melebihi satu juta ton beras,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jatim Budi Hanoto mengatakan Gubernur Khofifah telah mengambil langkah tepat, salah satunya mengoperasikan pasar beras murah untuk mengendalikan inflasi. Ia juga mengatakan, dalam HLM ini dibahas langkah-langkah pengendalian inflasi, terutama jelang hari besar keagamaan nasional. Diantaranya koordinasi yang kuat, sinergi yang kuat, harga yang wajar, distribusi dan pasokan yang lancar, serta komunikasi yang baik agar belanja lebih cerdas.

“Tidak didorong sesuai kebutuhan dan tidak sesuai keinginan. Kemudian tentunya BI dan Pemprov serta semuanya mendukung semua sinergi tersebut, dalam menentukan program yang lebih detail di tingkat kabupaten/kota,” ujar Budi Hanato.

Sebagai informasi, Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi HLM digelar untuk memetakan, mengevaluasi, dan mencari solusi yang efektif dan efisien dalam mengelola dan mengendalikan inflasi bersama Forkopimda Jatim, Kepala Daerah Jatim dan Kepala Badan Vertikal Provinsi Jatim serta Jatim. Perangkat Daerah.
Turut hadir, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, Ka. KPW Bank Indonesia Jawa Timur, Ka. BPS Jatim, Bupati/Walikota Jatim, Dandim Jatim, Kapolda/Kapolda Jatim, Kepala Kanwil IV KPPU Prov. Bulog Jatim Kabid, Kepala BPS Prov. Jawa Timur, Direktur PT Jatim Grha Utama dan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur.