Pahami.id – Manfaat dana desa sangat strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tingkat desa dan kesejahteraan masyarakat desa. Atas dasar itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa terus memastikan percepatan penyaluran dana desa ke seluruh wilayah di Jatim.
Total alokasi Dana Perdesaan tahun 2023 di Jatim mencapai Rp 7,9 triliun yang dialokasikan untuk 7.722 desa. Saat ini sudah terdistribusi ke 7.719 desa.
Berdasarkan data Aplikasi Monitoring Online Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OM SPAN) per 25 September 2023 penyaluran dana desa daerah. Pada tahun 2023, Jatim mencapai Rp 6,4 triliun atau persentase 80,54 persen dari 7.719 desa.
“Ini merupakan wujud komitmen kami dalam mempercepat penyaluran dana desa. Dana desa diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” kata Gubernur Khofifah, di Gedung Negara Gahadi, Surabaya, Senin (25/9).
Selain itu, lanjut Khofifah, dari dana desa sebesar Rp7,9 triliun, sebagian disalurkan ke Dana Negara Bantuan Tunai Langsung (BLT) untuk masyarakat kurang mampu sebesar Rp1,109 triliun.
Penyaluran BLT Dana Desa di Jatim berdasarkan data OM-SPAN hingga hari ini Senin 25 September 2023 cukup signifikan yakni mencapai Rp 786,3 miliar.
Artinya, secara persentase, penyaluran BLT Dana Desa telah mencapai 70,87 persen dari total BLT dana desa yang dialokasikan sebesar Rp1,109 triliun, jelas Khofifah.
Penyaluran BLT Dana Desa dilaksanakan oleh 30 kabupaten/kota di Jawa Timur di 7.719 desa dan diserahkan kepada 308.155 keluarga penerima (KPM).
Hingga saat ini, penyaluran dana desa dan BLT Dana Desa terus dimaksimalkan di wilayah perkotaan di Jawa Timur. Namun berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Jatim tercatat ada tiga desa di Jatim yang tidak bisa menyalurkan dana desa pada tahun 2023, yaitu dua desa di Kabupaten Sidoarjo (Desa Besuki dan Desa Pejarakan Kecamatan Jabon). . , yang tidak tersalurkan karena adanya penggabungan desa, dan satu desa di Kabupaten Jember (Desa Pocangan, Kecamatan Sukowono) karena keterlambatan pengajuan permohonan penyaluran.
Sedangkan untuk BLT Dana Desa ada 3 desa yang tidak bisa disalurkan, yaitu dua desa di Kabupaten Sidoarjo (Desa Besuki dan Desa Pejarakan Kecamatan Jabon) tidak tersalurkan karena adanya penggabungan desa. Selain itu, Kampung Bunut, Kecamatan Lapangan, Kecamatan Tuban karena berdasarkan hasil musyawarah desa belum ada KPM yang memenuhi kriteria penerima BLT.
Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih kepada seluruh bupati yang telah mempercepat penyaluran dana desa secara maksimal. Apresiasi juga kepada seluruh perangkat desa di Jatim yang telah memanfaatkan dana desa secara maksimal untuk kesejahteraan warga Jatim.
“Kami berterima kasih kepada bupati/walikota yang telah memaksimalkan penyaluran dana desa dan BLT Dana Desa. Insya Allah semua sinergi yang kita lakukan akan semakin mempercepat kesejahteraan masyarakat Jatim,” tutupnya.
Seperti diketahui, dana desa disalurkan untuk mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Desa (Kampung SDGs), termasuk pemulihan ekonomi, program prioritas nasional, dan mitigasi bencana alam dan non alam menurut otoritas desa.
Dana desa dapat digunakan untuk membentuk, mengembangkan dan meningkatkan kapasitas pengelolaan badan usaha milik desa/badan usaha milik desa bersamaan dengan pengembangan desa wisata, pengembangan usaha ekonomi produktif yang dikelola lebih baik oleh badan usaha milik desa/milik bersama. perusahaan, serta digunakan untuk mencegah dan mengurangi masalah stunting.