Pengusaha Restu Mande: BRI Memberikan Kesempatan Saya untuk Berkembang Lebih Luas lagi – Berita Jatim

by
Pengusaha Restu Mande: BRI Memberikan Kesempatan Saya untuk Berkembang Lebih Luas lagi

Pahami.id – Bagi Nenden Rospiani, co-founder dan CEO Restu Mande, memproduksi dan memasarkan keahlian Minang ke pasar internasional bukan sekadar bisnis, tapi juga bentuk pengabdian kepada bangsa.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank yang fokus mendorong kemajuan UKM juga mendorong Nenden mewujudkan cita-cita besar tersebut.

Restu Mande yang merupakan produsen makanan Minang siap saji ini berdiri sejak tahun 2004. Usahanya berawal dari usaha rumahan di Jalan Katamso, Bandung.

Nenden mengatakan, di awal merintis usaha, ia berpikir bagaimana makanan khas Minang bisa dibawa sebagai bekal orang yang sedang umrah.

“Kemudian saya berpikir dengan almarhum suami saya untuk membuat produk kemasan. Awalnya hanya disedot dan bertahan hingga dua minggu,” ujarnya.

Ia juga aktif mengikuti pelatihan UKM dari instansi terkait di Kota Bunga, hingga akhirnya mengikuti pameran di Malaysia.

Di negara tetangga, dia melihat produk rendang yang bisa bertahan hingga dua tahun. Nenden dan suaminya mempelajari hal tersebut, akhirnya mampu membuat produk dengan masa simpan satu tahun tanpa bahan pengawet. Rendang Padang Restu Mande akhirnya dijual online dan dikirim ke seluruh Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, Nenden berpikir untuk mendorong Restu Mande menjadi pelopor komoditas rendang yang masuk ke pasar dunia. Melalui momen ini, Restu Mande mengkampanyekan Rendang Through The World.

Pada tahun 2015, produk tersebut kemudian dipasarkan melalui pasar, sehingga perkembangannya lebih cepat. Hal itu membuat Restu Mande menjajal pasar Papua Nugini, Qatar, Australia, Singapura, Dubai, Amerika Serikat, Hong Kong, Filipina, Norwegia, Prancis, dan Kongo di benua Afrika. Produk utamanya adalah rendang dan berbagai jenis masakan balado.

BRI Berdaya

Melanjutkan upaya peningkatan kapabilitas bisnis, Restu Mande berinisiatif untuk mengikuti acara BRILIANPRENEUR EKSPO (RT) UMKM BRI tahun 2020. Melalui acara ini, Restu Mande berhasil merekam business match untuk mencari calon pembeli. Bahkan calon pembeli dari Hong Kong sudah meminta sampel produk Restu Mande.

Pada awal April 2023, Restu Mande juga sukses mengikuti Trade Mission Singapore Exhibition 2023 di West Mall, Singapura. Melalui Rumah BUMN, BRI mengirimkan Restu Mande bersama berbagai pedagang dagangan di Tanah Air.

“Pameran diundang oleh BRI melalui BUMN Bandung, barang saya kirim ke sana. Saya pilih yang unik dan pasti laris, saya tambah bumbu rendang dan rendang jengkol. Apa yang diminati orang adalah apa yang spesial di Indonesia,” ujarnya.

Nenden juga mengakui program pemberdayaan BRI berupa pembinaan dan pelatihan pasca EXPO (RT) BRILIANPRENEUR BRI UMKM membuat Restu Mande semakin percaya diri, karena meningkatkan kapabilitas perusahaannya.

Ke depannya, ia bahkan berniat untuk lebih fokus memasarkan bumbu rendang asli Minang tanpa bahan pengawet. Jadi, katanya, masyarakat pecinta rendang, termasuk yang dari luar negeri, bisa merasakan betapa mudahnya memasak makanan khas Minang ini seperti membuat mie instan.

“BRI telah memberi saya kesempatan untuk tumbuh dan berkembang lebih luas. Jadi bisa menutup mimpiku. Hal ini menambah keyakinan saya bahwa Restu Mande sudah cukup baik dan dapat diterima serta diakui. Buktinya saya bisa mengenalkan produk saya sendiri ke luar negeri. Itu misi saya, ada dedikasi saya untuk Indonesia. Apakah ada yang bisa saya lakukan untuk Indonesia. Memperkenalkan produk Indonesia adalah kebanggaan saya,” jelasnya.

Terkait hal tersebut, Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengatakan, perseroan terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas yang berorientasi pada UMKM menjadi modern, digital, online dan global.

“UKM diberikan pendampingan, harapannya bukan hanya siap berbisnis dan terpapar digitalisasi, tapi juga mampu upgrade dan masuk ke pasar global. Selain itu, BRI terus berupaya membuka akses distribusi dan memperluas jaringan pemasaran bagi para pelaku UMKM dengan terus membangun business mindset dan digital skill yang dibutuhkan di pasar global saat ini agar mampu bersaing di pasar global,” pungkas Catur.