Pahami.id – Kenaikan harga kebutuhan pokok merupakan salah satu hal yang harus diwaspadai menjelang bulan Ramadan. Mulai dari harga beras, daging, telur, minyak dan sebagainya.
Apalagi untuk harga daging menjadi isu penting jelang Ramadhan tahun ini. Pasalnya, Jawa Timur baru saja dilanda wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) beberapa waktu lalu.
Di Surabaya, Rumah Potong Hewan (RPH) Perusahaan Daerah (PD) Kota memantau distribusi daging di pasar. RPH berencana membentuk tim pemantau untuk memantau harga.
Disampaikan Direktur PD RPH Surabaya Fajar A. Isnugroho, setidaknya ada tujuh pasar yang akan dimata-matai RPH.
“Tim pemantau beroperasi di tujuh pasar antara lain Pasar Wonokromo, Kastam, Tambak Rejo, Genteng, Pucang, Bunga dan Balongsari. Mereka bertugas memantau harga daging,” ujarnya.
Selain tujuh pasar tersebut, lanjutnya, beberapa pedagang di depan Arimbi (pasar daging) dan Pegirian Surabaya juga menjadi sasaran.
Dari pantauan di lapangan, harga daging kini stabil di Rp 120.000 per kilogram.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Ramadan dan Aidilfitri, RPH menyediakan stok daging sapi sebanyak 8-10 ton.
“Rinciannya tiga ton untuk Maret 2023 dan sisanya April 2023,” ujarnya.
RPH berkomitmen untuk menjaga kualitas daging sapi segar bagi masyarakat terutama menjelang Ramadan di akhir Maret 2023. Komitmen ini dituangkan dalam bentuk papan tulis bagi para pedagang di pasar.
“Papan itu sebagai tanda kerjasama antara PD RPH dengan pedagang pasar. Tujuannya agar masyarakat Surabaya tidak ketahuan saat membeli daging sapi, ternyata daging yang mereka beli kualitasnya kurang baik,” kata Fajar.
Fajar menjelaskan, plang tersebut bertuliskan “Sahabat RPH Surabaya. Dijamin aman, sehat, utuh, dan halal”. Dengan adanya lembaga ini, kata dia, tentu kualitas daging sapi yang diambil dari RPH berkualitas tinggi, dan terjamin kehalalannya.
Ia memastikan pedagang pasar yang menerima pengurus, daging yang dijual memiliki sertifikat halal, dan memenuhi persyaratan kesehatan dari Balai Besar Veteriner Farma (Pusvetma).
“Jadi semua pedagang daging sapi yang ada di kawasan Pegirian dan beberapa pasar di Surabaya sudah kita siapkan. Mereka (papan) akan terus kita tambahkan ke mitra RPH,” kata Fajar.
Alasan pemasangan spanduk tersebut karena tidak ingin warga salah memilih saat membeli daging sapi. Menurutnya, masih ada beberapa pedagang daging di pasar yang dipasok dari luar RPH Kota Surabaya.
Kontributor: Dimas Angga Perkasa