Pahami.id – Calon pengantin yang membawa obor di Bromo suatu saat meminta maaf kepada masyarakat. Kuasa hukum pasangan pranikah itu bahkan siap menggugat petugas Balai Besar Taman Nasional Tengger Semeru (BB TNBTS).
Komika Bintang Emon memberikan sindiran menarik tentang pemikiran pranikah pasangan tersebut. Sekadar informasi, kebakaran Bromo yang menghanguskan ratusan hektar lahan ini disebabkan oleh ulah pasangan pranikah.
Kasus kebakaran Bukit Teletubbies di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur beberapa hari terakhir menjadi sorotan publik. Meski sudah padam, api diperkirakan akan merusak lebih dari 500 hektar lahan di Bromo. Calon pengantin yang membawa obor saat prewedding di Bromo adalah Hendra Purnama dan Pratiwi Mandala Putri.
Kuasa hukum pasangan pranikah, Hasmoko menilai ada dugaan kelalaian petugas Taman Nasional Tengger Semeru (BB TNBTS). Menurut dia, wisatawan kurang dikawal petugas dan Balai Besar Taman Nasional Tengger Semeru (BB TNBTS) dinilai kurang memiliki peralatan pemadam kebakaran yang memadai.
Sekadar mengingatkan, AW sudah berstatus tersangka, sedangkan kedua calon pengantin yang menggelar prewedding berstatus saksi. Bintang Emon memberikan ceramah lucu yang menyindir pasangan prewedding tersebut. Menurut dia, uang pajak masyarakat berkurang karena digunakan untuk memadamkan api.
“Jadi ini gan dan tim yang membuat Bromo panas. Mungkin ada diantara kita yang melihat kebakaran kemarin dan masih baik-baik saja karena, ‘oh sudahlah itu sebagian kesalahannya, semoga setelah ini bisa diperbaiki lebih baik’. Ya, bahkan menghapusnya menggunakan uang pajak kami. Setiap kali Anda makan, setiap kali Anda berbelanja, Anda mendapat uang pajak. Jadi (uang pajak) sebagian digunakan untuk menyelesaikan masalah. Karena kamu. Tidak apa-apa, tidak apa-apa,” kata Bintang Emon, dikutip dari akun Instagramnya, Senin (18/09/2023).
Menurut komikanya, menuntut balas dendam pada pengacara adalah hal yang tidak masuk akal. “Tapi kalau setelah itu bertanya, ‘kenapa tidak ada aturan tertulisnya, kenapa tidak check-in, kenapa tidak diantar petugas’. Karena selama ini main disana logika dasarnya gan. Tanaman super duper kering, jangan dibakar, dibakar. Ibarat tangan kita basah, jangan mencabut stekernya nanti bisa tersengat listrik,” lanjut Bintang Emon.
Pelawak solo asal Kalideres, DKI Jakarta ini mengungkap pasangan pranikah di Bromo tidak memiliki logika dasar. “Saya kurang tahu apakah ada aturan soal colokan atau tidak. Tapi kita tidak ada, itulah yang disebut akal. Sama seperti aturan untuk menyeberang, tidak ada aturan wajib untuk melihat ke kanan dan ke kiri. Tapi itulah logika dasarnya. Saya tidak tahu. Mungkin gan, kalau cepat menyeberangi sungai pasti larinya seperti itu. Jadi kalau saya kena, saya tuntut pemerintah. Kenapa tidak ada peraturan yang dibuat, kenapa tidak ada dinas perhubungan yang mendampingi saya. Tapi kenyataannya tidak seperti itu gan,” pungkas Bintang Emon.