Pahami.id – Terletak di kaki Gunung Ungaran dengan ketinggian 340-910 meter di atas permukaan laut (mdl), Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) kaya akan potensi alam.
Mulai dari tanaman kopi, cengkeh, durian, hingga rempah-rempah tumbuh subur di desa seluas 682,32 hektar (ha). Kampung Lerep juga memiliki Air Terjun Indrokilo dan Sebligo Embung yang memiliki potensi wisata.
Menyadari potensi besar tersebut, pemerintah desa dan masyarakat Kampung Lerep berinovasi mengembangkan potensi tersebut dengan menjadikannya desa wisata.
Kepala Kampung Lerep, Sumariyadi mengatakan, ide inovasi desa wisata bermula dari sapi yang dipelihara warga di rumahnya masing-masing.
Karena permasalahan sampah yang mengganggu lingkungan, maka pemerintah desa dan masyarakat berinisiatif untuk mengumpulkan seluruh hewan ternak milik warga dalam satu lokasi dan dijadikan sebagai peternakan sapi.
“Dari situ banyak warga yang memberi masukan untuk pengembangan peternakan dan produk turunannya seperti biogas dan pupuk organik. “Akhirnya peternakan tersebut dikembangkan menjadi kampung sapi (tematik),” kata Sumariyadi, Kamis (11/1/2024).
Berdasarkan inovasi tersebut, Kampung Lerep berkembang menjadi desa wisata edukasi dan ekologi. Tak hanya kampung sapi, kini setiap dusun yang ada di desa ini telah berubah menjadi desa bertema, seperti Desa Durian, Desa Kopi, dan Desa Kerepek.
Inovasi yang dilakukan Kampung Lerep tidak berhenti sampai disitu saja. Untuk lebih mengembangkan potensinya, Kampung Lerep kemudian mengembangkan program Paket Eduwisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gerbang Lentera.
Melalui inovasi tersebut, BUMDes Gerbang Lentera menawarkan pengalaman wisata edukasi yang lengkap kepada wisatawan, mulai dari mengunjungi Desa Durian, belajar menanam padi, membuat susu sapi, membuat kerajinan dari bahan limbah, hingga belajar budaya lokal.
“Untuk mendukung program eduwisata, warga Kampung Lerep juga mendirikan homestay di rumah warga sebagai akomodasi wisatawan,” kata Sumariyadi.
Selain itu, Kampung Lerep juga mengembangkan potensi wisata lainnya. Misalnya wisata alam Air Terjun Indrokilo, Wisata Sebligo Embung, wisata offroad, dan Pasar Kuliner Jajanan Ndeso.
Pasar Kuliner Jajanan Ndeso yang diadakan setiap hari Minggu di Pon dan Pahing tidak hanya menjadi tujuan wisata, namun juga menjadi tempat para petani menjual hasil panennya sehingga meningkatkan nilai ekonomi komoditas lokal.
“Terkadang pasokan dan permintaan tidak terkendali. Kalau (panennya) banyak dan tidak laku, (akhirnya) dijual dengan harga murah. Bagaimana petani bisa maju jika hal itu terjadi? Makanya kami buat pasar kuliner, kata Sumaryadi.
produk BRI untuk kegiatan perekonomian masyarakat
Untuk menunjang kegiatan perekonomian masyarakat, Desa Lerep juga memanfaatkan produk perbankan dari BRI.
Untuk transaksi di Pasar Kuliner Jajanan Ndeso misalnya, penjual telah disediakan metode pembayaran non tunai yaitu QRIS BRI. Tujuannya agar pengunjung pasar dapat dengan mudah melakukan transaksi tanpa perlu repot menyiapkan uang tunai.
Kemudian di Desa Lerep juga terdapat Agen BRILink sebagai perpanjangan tangan layanan perbankan BRI. Menurut Sumariyadi, kehadiran AgenBRILink di desanya membantu masyarakat yang tidak memiliki rekening bank (unbanked) dalam mengakses layanan perbankan.
Salah satunya membantu masyarakat yang tidak memiliki rekening untuk menerima transfer uang dari anggota keluarga yang bekerja di luar desa.
“Orang tua misalnya yang menitipkan anaknya bekerja, tetap bisa mendapatkan uang yang dikirim dan diambil di AgenBRILink tanpa harus jauh-jauh ke bank di kota ini,” ujarnya.
Tak hanya itu, AgenBRILink juga membantu berbagai aktivitas transaksi masyarakat seperti kemudahan pembayaran beberapa tagihan seperti langganan internet. Hal ini secara tidak langsung juga membantu digitalisasi keuangan di masyarakat.
Sekadar informasi, AgenBRILink merupakan perpanjangan layanan perbankan BRI yang bekerja sama dengan nasabah BRI sebagai agen. Agen-agen ini dapat melayani transaksi perbankan masyarakat secara real time secara online.
Melalui AgenBRILink, nasabah BRI dan masyarakat bisa mendapatkan layanan yang sama seperti di unit kerja BRI, mulai dari pengiriman uang, setor tunai, tarik tunai, pembayaran tagihan dan angsuran, hingga setor pinjaman.
Berbagai inovasi dan upaya mengembangkan perekonomian desa pun membuahkan hasil. Kampung Lerep berhasil meraih Juara 3 pada ajang Nugraha Karya DESA YANG SANGAT BAIK 2023 pada Rabu (10/1/2024).
Sumaryadi mengatakan, penghargaan ini menjadi sebuah kebanggaan bagi masyarakat Kampung Lerep. Dijelaskannya, bingkisan yang diterima pada upacara Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 akan digunakan untuk pembangunan desa, khususnya sebagai destinasi wisata.
“Mungkin kita akan membangun tempat camping di kawasan Waduk Sebligo. Oleh karena itu, kami juga berharap BRI terus memberikan pendampingan dalam prosesnya agar destinasi wisata baru ini bisa berkelanjutan, jelasnya.
Dengan meningkatkan potensi desa agar lebih maju dan kreatif di masa depan, masyarakat desa di seluruh Indonesia mempunyai peluang untuk mengikuti jejak desa-desa pemenang Program Desa BRILiaN.
Raih kesempatan menjadi Desa BRILiaN pada tahun depan dengan mengunjungi atau menghubungi Kantor BRI Unit terdekat dan Menteri BRI Unit yang akan membantu urusan pendaftaran.
Ayo jadikan desamu salah satu Desa Unggul.
