Naik 2,49%, Saham BRI Ditutup di level Rp5.150 – Berita Jatim

by
Naik 2,49%, Saham BRI Ditutup di level Rp5.150

Pahami.id – Melanjutkan pencapaian luar biasa PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dalam membukukan laba kumulatif sebesar Rp15,56 triliun hingga akhir triwulan I tahun 2023 mendapat respon positif dari investor dan diikuti dengan kenaikan saham BRI (BBRI) yang signifikan. Tercatat, saham BBRI ditutup menguat Rp 125 (2,49%) di Rp 5.150,- atau menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (27/2). 04). Kenaikan harga BBRI membuat kapitalisasi pasar BBRI menjadi Rp 772,72 triliun dan menunjukkan kepercayaan investor terhadap BRI terus meningkat meski menghadapi risiko ekonomi global yang masih menantang.

Dalam pemaparan kinerja keuangan Triwulan I Tahun 2023 pada Kamis (28/4/2023), Dirut BRI mengungkapkan bahwa di tengah gejolak ekonomi global, pada 3 bulan pertama tahun 2023 BRI mampu melanjutkan kinerja positifnya. dengan membukukan laba konsolidasi (BRI Group) sebesar Rp15,56 triliun atau tumbuh 27,37% year-on-year (yoy). Kenaikan laba tersebut dibarengi dengan pertumbuhan aset menjadi Rp 1.822,97 triliun atau meningkat 10,46% yoy.

“Pencapaian ini tidak lepas dari komitmen BRI untuk dapat secara konsisten menciptakan nilai dengan fokus pada pertumbuhan segmen UMKM, dengan pengelolaan risiko yang baik. Selain itu, BRI juga terus melanjutkan transformasi digital untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan pelayanan kepada nasabah,” kata Sunarso.

Tak hanya itu, BRI juga mengalami peningkatan dalam hal penyaluran kredit dengan kontributor utama di segmen mikro meningkat 11,18%, sehingga total kredit dan pembiayaan BRI Group menjadi Rp1.180,12 triliun.

“Khusus untuk segmen UMKM, bagian itu sudah mencapai 83,86% dari total pinjaman BRI atau setara Rp989,64 triliun,” jelasnya.

Pertumbuhan kredit ini juga disertai dengan pengelolaan risiko yang hati-hati dalam penyaluran kredit. Tercermin dari rasio NPL pada akhir triwulan I 2023 sebesar 2,86%, meningkat dibandingkan NPL pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,09%.

“Meski kualitas kredit membaik, BRI tetap menyediakan pencadangan yang cukup dengan cakupan NPL mencapai 282,49%. Ini sebagai langkah antisipatif dan upaya pengurangan risiko dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global, kenaikan inflasi dan suku bunga, serta perlambatan ekonomi global,” kata Sunarso.

Dari sisi pembiayaan, BRI mampu menghimpun dana pihak ketiga sebesar Rp1.255,45 triliun atau tumbuh dua digit sebesar 11,45% yoy. Selain itu, kontributor lain yang mendukung kinerja BRI adalah fee based income (FBI) yang meningkat 11,45% yoy atau mencapai Rp5,08 triliun.

Sunarso juga menyampaikan keyakinannya ke depan prospek dan kinerja industri perbankan khususnya BRI juga akan lebih baik di tahun 2023, dengan pinjaman BRI yang kami proyeksikan dapat tumbuh di level 10-12% dan didukung oleh pertumbuhan Segmen UMKM, khususnya Mikro dan Ultra Mikro.