Pahami.id – Ledakan dahsyat di rumah pembuat petasan di Kabupaten Blitar memang sangat mengerikan. Kejadian ini pun mendapat perhatian Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Hermanto dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Kapolda dan Gubernur meninjau lokasi ledakan yang menimbulkan kerugian cukup besar di Kecamatan Ponggok. Ledakan itu juga menewaskan 4 orang. Rumah Darmanto dan keluarganya – tempat ledakan – juga hancur.
Suara ledakannya, menurut warga memekakkan telinga, hingga Gunung Kelud meletus. Kasusnya sendiri masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto menegaskan akan terus mengusut siapa saja yang terlibat dalam kasus ledakan tersebut. Tak terkecuali para korban. Dia juga menyebutkan bahwa korban juga bisa menjadi tersangka dalam kasus tersebut.
“Ya tidak berhenti sampai di sini, yang diduga menjadi korban bisa jadi pelaku,” kata Irjen Pol Toni Harmanto, seperti dikutip dari beritajatim.com, jaringan media, Pahami.id, Selasa (21/02). /23).
“Sekali lagi ini masih dalam proses penyelidikan, nanti kita lihat kandungannya yang berpotensi menjadi bahan yang sama untuk membuat petasan,” ujarnya.
Ia menambahkan, hasil uji forensik sudah mengungkap sejumlah senyawa kimia yang terkandung dalam bahan baku petasan.
Khofifah berharap ledakan Blitar menjadi yang terakhir
Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berharap kasus ini menjadi yang terakhir. Ia menyampaikan belasungkawa, namun juga menyayangkan kejadian seperti itu masih terjadi di kalangan masyarakatnya.
“Mungkin masih sering kita jumpai kasus seperti ini. Semoga ini yang terakhir dan bisa menjadi pelajaran berharga bagi seluruh masyarakat, tidak hanya di Blitar dan Jawa Timur tapi di seluruh Indonesia,” kata Khofifah.
Khofifah juga menegaskan bahwa melindungi masyarakat perlu menjadi prioritas. Ledakan petasan ini mengakibatkan hilangnya nyawa, luka-luka dan kerusakan rumah.
Ini adalah bencana sosial. Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga suasana aman, nyaman, dan kondusif.
“Jadi saya sampaikan, perlindungan masyarakat perlu menjadi prioritas semua pihak, baik kita di Pemprov, Pemkab dan semua pihak yang berkepentingan,” ujarnya.
“Sebaliknya tolong jaga sesuatu yang berbahaya, jangan pernah dilakukan. Tolong jaga suasana aman, nyaman dan kondusif. Semoga kejadian ini menjadi kejadian yang terakhir,” ujarnya.