Konon Si Pitung Juga Menekuni – Berita Jatim

by
Konon Si Pitung Juga Menekuni

Pahami.id – Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto diketahui menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI). Prabowo akan menjadi Ketua IPSI pada tahun 2021 hingga 2025.

Sebagai Ketua Umum IPSI, apakah Prabowo memiliki latar belakang pesilat pencak silat? Dalam bukunya yang berjudul ‘Kepemimpinan Militer: Catatan Pengalaman Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, disebutkan rekan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 itu ternyata mendalami ilmu bela diri.

Dalam buku tersebut, Prabowo disebut-sebut sebagai murid Haji Ishak, guru pencak silat ala Cimande. Prabowo belajar pencak silat dari Haji Ishak saat masih menjadi mayor.

Pada tahun 2021 ini juga diungkap oleh Prabowo bahwa seorang pejuang harus selalu berani, namun perlu diingat bahwa seorang pejuang tidak boleh memiliki kebencian di hatinya dan tidak boleh ada dendam di hatinya.

“Sekarang saya juga merasa setelah sepuluh tahun belajar dari Abah Ishak, saya tidak ingin ada rasa benci dan tidak ingin menyimpan dendam, akhirnya saya merasa hidup saya lebih ringan,” ujarnya. .

Silat Cimande sendiri merupakan aliran pencak silat tertua yang ada di Indonesia. Seperti apa silat Cimande dan bagaimana sejarahnya? Berikut ulasannya

Dikutip dari beberapa sumber, silat Cimande tidak lepas dari sosok bernama Abah Khaer. Buku Pencak Silat: Seni Pertarungan Indonesia terbitan Kodansha International menyebutkan bahwa aliran bela diri ini diciptakan oleh Abah Khair pada pertengahan abad ke-18.

Ia pertama kali mengajarkan gaya silat ini kepada murid-muridnya. Konon, aliran pencak silat ini juga dipelajari oleh tokoh Si Pitung yang melegenda bagi masyarakat Betawi.

Soal asal muasal aliran Cimande sepertinya ada tiga versi yang menjadi perdebatan. Versi pertama menyebutkan bahwa pencak silat ini mulai berkembang di daerah Priangan Timur, yaitu dari Garut hingga Cianjur Selatan.

Kemudian versi kedua menyebutkan bahwa Abah Khair adalah ahli maenpo yang berasal dari Kampung Badui. Ia juga dikisahkan merupakan keturunan seseorang bernama Abah Bugis, seorang prajurit terpilih di Kerajaan Padjadjaran.

Sedangkan versi ketiga menyebutkan bahwa Abah Khair merupakan seorang pedagang yang sering bepergian ke Batavi dari kediamannya di kawasan Kampung Tarik Kolot, Cimande, Bogor.

Selain ketiga versi asli Silat Cimande, silat gaya ini didasarkan pada taleq. Taleq sendiri merupakan kebudayaan yang menunjukkan nilai-nilai kehidupan dan makna moral yang sejalan dengan Pancasila, serta merupakan pendukung apresiasi nilai-nilai luhur kebudayaan Indonesia.

Sebagai orang yang pernah mendalami silat Cimande, Prabowo sudah tidak asing lagi dengan Panca Setia. Panca Setia merupakan janji yang diucapkan oleh setiap anggota Pencak Silat Cimande untuk menunjukkan bahwa mereka berjanji melaksanakan dan menjaga Taleq.

Panca Setia terdiri dari lima pokok pokok yaitu:

  1. Kami orang Pencak Silat Cimande yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
  2. Kami warga Pencak Silat Cimande yang patuh dan taat pada pemerintah Negara Republik Indonesia, Pancasila dan UUD 1945.
  3. Kami orang pencak silat Cimande yang patuh dan taat kepada orang tua dan orang yang lebih tua.
  4. Kami masyarakat Pencak Silat Cimande yang mengutamakan penggunaan Pencak Silat untuk membela diri demi kebenaran dan keadilan.
  5. Kami insan Pencak Silat Cimande yang setia dan menepati janji serta mengamalkan dan menjaga Taleq Cimande.