Pahami.id – Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Jawa Timur) masih sekitar satu tahun lagi. Pergantian bupati akan dilakukan serentak pada 2024, termasuk Pilkada Jawa Timur.
Ada beberapa nama yang menonjol berdasarkan hasil survei beberapa lembaga. Misalnya nama Khofifah Indar Parawansa (gubernur saat ini), kemudian wakilnya Emil Dardak, kemudian Menteri Sosial Tri Rismaharini dan terakhir Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Karena itu, nama belakang menjadi sorotan dalam acara istighosah dan 50 tahun PDI Perjuangan di Surabaya, Kamis (26/01/2023). Dalam acara di kantor DPD PDIP Jatim, Eri Cahyadi dilantunkan AMIN oleh peserta sambil mendoakan Kiai Said Aqil Siradj menjadi Gubernur Jatim.
Nama Eri Cahyadi memang mantap di posisi empat besar sebagai sosok yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon gubernur. Doa, teriakan AMIN, lalu tepuk tangan bisa menjadi kode Pilkada 2024.
“Saya doakan Eri Cahyadi jadi calon gubernur dan menang,” kata Kiai Said yang langsung disambut tepuk tangan jemaah istigasah yang hadir.
“Amin. Betul,” kata salah satu kader PDIP yang hadir.
Momen ini pun membuat elit PDIP Jatim tersenyum. Tidak ada penolakan. Termasuk pejabat partai tingkat kabupaten dan kota. Bahkan seorang kepala daerah pun tampak mengacungkan jempol.
Lantas bagaimana reaksi Eri Cahyadi? Dia hanya tersenyum kecil. Aturan lain mengenai DPRD Provinsi Jatim juga berasal dari DPD PDIP DPRD Jatim. Salah satunya dengan memberikan potongan tumpeng pertama untuk istighosah.
Tumpeng ini dipersembahkan kepada salah satu kader partai yang luar biasa, berprestasi dan hebat. Ternyata yang dimaksud adalah Eri Cahyadi. Tumpeng diserahkan langsung oleh Ketua DPD PDIP Kusnadi.
Melihat Eri mendapatkan potongan tumpeng pertama, ratusan kader PDI Perjuangan bertepuk tangan dan mengacungkan jempol.
Ketika ditanya apakah pemberian tumpeng pertama merupakan bentuk dukungan PDIP Jatim kepada Eri untuk bersaing di Pilgub? Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari Bisowarno menanggapinya dengan diplomatis.
“Tafsir secara umum tentu berbeda-beda. Silahkan lihat sendiri bagaimana rasanya. Tapi intinya ini sebagai bentuk apresiasi kepada salah satu kader PDI Perjuangan yang berprestasi yang telah mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Surabaya semakin lebih dingin. , “katanya.
Selain untuk memeriahkan HUT PBNU, doa bersama dan istighosah yang disampaikan mantan Ketua PBNU itu juga untuk memeriahkan HUT ke-76 Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
