Khofifah Optimistis Mampu Tingkatkan Pembangunan dan PAD di Tiap Daerah – Berita Jatim

by
Khofifah Optimistis Mampu Tingkatkan Pembangunan dan PAD di Tiap Daerah

Pahami.id – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa optimis mampu meningkatkan pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) masing-masing daerah. Sebab menurutnya, jika semua tahapan bisa dilakukan hingga proses pengalihan PI 10% dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ke BUMD berjalan lancar maka akan mampu memberikan manfaat bagi perekonomian di daerah, khususnya bagi masyarakat. wilayah. kelola PI 10%. Hal itu disampaikannya usai penandatanganan kesepakatan bersama mengenai penerimaan dan pengelolaan Participating Interest (PI) 10% Wilayah Kerja (WK) migas di Madura Utara II, Sepanjang dan Pagerungan Utara serta Madura Tenggara di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. pada Rabu, (22/11/2023) malam.

“Insyaallah hal ini mampu membawa kesejahteraan yang lebih besar bagi masyarakat. Selain meningkatkan pembangunan daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ini modal untuk pembangunan dan peningkatan perekonomian masyarakat khususnya di bidang ini. daerah, dan Jawa Timur pada umumnya,” kata Khofifah.

Agar seluruh tahapan tersebut berjalan lancar, Khofifah mengajak para pimpinan daerah pengelola PI 10% untuk terus memantau dan mengikuti perkembangan proses di setiap tahapannya. Karena proses yang akan datang cukup panjang, maka diperlukan sinergi untuk mengawalnya.

“Bupati Sampang dan Wakil Bupati Sumenep harus terus kita pantau. Lalu bersama-sama kita update keberlanjutannya selangkah demi selangkah,” ujarnya.

Khofifah mengatakan, ada sepuluh tahapan yang perlu dilakukan agar PI 10 persen benar-benar terwujud. Tak hanya itu, dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan semua prosesnya.

“Jadi kita memang perlu saling mengawasi, saling bersinergi, dan saling memberi penguatan agar langkah demi langkah bisa kita akselerasi,” ujarnya.

Penandatanganan perjanjian bersama penerimaan dan pengelolaan 10% Participating Interest (PI) dari Wilayah Kerja (WK) migas di Madura Utara II, Sepanjang dan Pagerungan Utara serta Madura Tenggara yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur , Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Sampang Slamet Junaidi dan Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah di Gedung Gahadi Negara, Surabaya pada Rabu, (22/11/2023) sore. (Dok: Pemprov Jatim)

Untuk itu, lanjut Khofifah, agar PI 10% bisa menjadi sumber pendapatan daerah, semangat dan optimisme sangat diperlukan. Pasalnya, pengelolaannya juga akan membekali BUMD dengan pengetahuan dan pengalaman mengelola blok migas sebagai kontraktor.

“PI ini tidak hanya dapat memberikan sumber pendapatan daerah tetapi juga transformasi keterampilan manajemen dan tentunya sumber daya manusia di setiap daerah,” ujarnya.

Hal ini, lanjut Khofifah, karena pengelolaan PI 10% dapat memberikan manfaat seperti mengedepankan transparansi terkait data pengangkatan, cadangan, dan biaya di sektor migas. Untuk itu, ia berharap semangat, optimisme, dan sinergitas semua pihak terus ditumbuhkan agar bisa melalui semua tahapan.

“Mudah-mudahan seluruh prosesnya benar-benar bisa kita ikuti dengan baik dan hati-hati sehingga bisa memberikan nilai tambah bagi masing-masing daerah. Apalagi manfaat PI 10% di Jatim sudah terasa di beberapa daerah. Dimana hal ini sudah terwujud di Kerja Daerah. (WK) Cepu (PT. Exxon) dan WK Madura Offshore (PT. Santos) yang telah berkontribusi terhadap PAD,” tutupnya.

Sementara itu, Asisten Menteri Perekonomian dan Pembangunan Daerah Jatim Muhammad Gunawan Saleh melaporkan Jatim sebagai Waduk Energi Nasional mempunyai potensi cadangan minyak sebesar 719 Juta Tank Stock Barrels (MMSTB) dan gas bumi sebesar 3282,7 Billion Standard Cubic Feet (BSCF). Kemudian 28 Perusahaan Minyak dan Gas Bumi (K3S) beroperasi di WK Migas (Migas), sedangkan statusnya hanya 4 eksplorasi, 16 produksi, dan 8 pengembangan dengan rata-rata produksi minyak hingga Oktober 2023 sebesar 192.942 Barrel Oil Per Day (BOPD) dan gas bumi sebesar 21.333.763 Million Metric Standard Cubic Feed Day (MMSCFD).

“Jawa Timur kini menjadi gudang energi nasional dan saat ini menyumbang sekitar 650 ribu Barrels of Oil per Day (BOPD) atau 35% produksi minyak bumi dan sekitar 560 Million Metric Square Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau 10% gas alam negara. produksi,” jelasnya.

Turut hadir pula Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Direktur Operasi Hulu PT MGA Utama, GM PT. Tenaga Mineral Langgeng, PT Petronas Carigali Madura Utara II, Komisaris Utama PT Petrogas Jawa Barat, Direktur Utama PT Petrogas Jawa Barat, Direktur PT Petrogas Jawa Barat, Kepala Dinas ESDM Jawa Timur dan beberapa Kepala OPD di lingkungan Provinsi Jawa Timur Pemerintah.