Pahami.id – Kebakaran besar terjadi di sebuah gudang sampah dan mebel tak jauh dari SMA Negeri 19 di Jalan Nambangan, Surabaya. Beruntung tidak ada korban jiwa meski areal yang terbakar cukup luas dan terjadi pada saat masyarakat masih tidur.
Kepala Posko Pemadam Kebakaran Dedik Irianto mengaku, laporan dari warga yang datang ke Command Center 112 agak lamban, sehingga saat petugas datang api cukup besar.
“Warga terlambat melapor, regu pertama datang dari Bulak, dan api sudah sangat besar. Apalagi, areal yang terbakar sangat luas, sehingga regu yang datang lebih dulu hanya bisa menembak ke satu arah,” kata Dedik, Rabu (15/10). /3/2023).
Sebanyak 28 unit dikerahkan untuk memadamkan areal terbakar yang berukuran sekitar 50×60 meter itu, diketahui penanggung jawab lahan adalah H. Mustofa, warga Sampang Madura.
“Hanya ada 1 kesulitan dari petugas, areal yang terbakar sangat luas, padahal dekat dengan jalan raya,” jelas Dedik.
Bangunannya semi permanen, dan sebagian besar bangunannya terbuat dari kayu yang mudah terbakar, sehingga pemadam kebakaran harus bekerja dari pukul 03:47 hingga kondisi kondusif pada pukul 07:08 menurut laporan resmi.
“Pemadam kebakaran butuh waktu sekitar dua jam untuk memadamkannya, yang paling sulit adalah pembusukan karena areanya sangat luas, apalagi semua rumah di sini adalah rumah susun, jadi tidak ada bangunan permanen,” kata Dedik.
“Jadi yang dibakar adalah tempat pengumpulan sampah, dan rumah petak itu ditempati para pendukungnya,” tambahnya.
Meski tidak ada korban jiwa, namun ada luka dari petugas, karena saat mencari jalan, petugas terjatuh.
“Ada petugas yang tersangkut. Bukan saat memadamkan api, tapi saat memasuki tempat api berkobar,” ujarnya.
Kontributor: Dimas Angga Perkasa
