Jessica Wongso Diminta Setop Wawancara di Film Dokumenter, Prof Eddy: Dia Melanggar – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee dan Jessica Wongso (2023) kembali mengangkat kasus kopi sianida Jessica Wongso tahun 2016 menjadi perbincangan. Jessica Wongso juga tampil dalam film dokumenter yang tayang di Netflix.

Film Ice Cold: Murder, Coffee dan Jessica Wongso ternyata sukses memancing masyarakat untuk mengira bahwa Jessica Wongso sebenarnya bukanlah pembunuh Mirna Salihin.

Salah satu alasannya karena Jessica Wongso hanya muncul sebentar di film dokumenter tersebut.

Saat Jessica Wongso angkat bicara, petugas penjara terhenti sehingga hanya sebagian kecil pernyataannya yang ada di film dokumenter. Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Prof Edward Omar Sharif Hiariej alias Prof Eddy rupanya punya jawabannya.

Sebenarnya narapidana tidak bisa diwawancarai, kata Prof Eddy dalam konten YouTube Discourse Net yang ditayangkan, Sabtu (14/10/2023).

Larangan bicara Jessica Wongso di film dokumenter itu kemudian disamakan dengan terdakwa bom Bali Amrozi dan Imam Samudra. Namun sekali lagi, menurut Prof Eddy, perbandingannya tidak apple to apple.

“Untuk kepentingan apa? Seorang narapidana bisa berbicara di depan publik, misalnya dalam suatu perkara yang sedang diadili. Kita perlu keterangannya, agar dia bisa berbicara, sidangnya akan dilakukan secara online,” jelas Prof Eddy.

“Atau misalnya narapidana (seperti Amrozi dan Imam Samudra diminta memberikan keterangan) untuk mengungkap sisa perkara. Kalau Jessica, sisa perkaranya apa?” dia menambahkan.

Selain itu, keamanan lapas juga perlu mendapat perhatian. Terkait Jessica Wongso yang dihentikan saat berbicara di film dokumenter tersebut, Prof Eddy menduga ada pelanggaran ketentuan.

“Ini ada kaitannya dengan sistem keamanan. Kalau boleh memang ada syaratnya. Jadi tebakan saya mungkin saat Jessica diwawancarai, dia melanggar satu atau dua syarat lalu diberhentikan,” pungkas Prof. Edi.

Kontributor: Neressa Prahastiwi