Jatim Berhasil Pertahankan Predikat 3 Tahun Berturut-turut – Berita Jatim

by
Jatim Berhasil Pertahankan Predikat 3 Tahun Berturut-turut

Pahami.id – Provinsi Jawa Timur berhasil mempertahankan predikat sebagai Provinsi Layak Anak (Provila) pada tahun 2023. Keberhasilan tersebut melengkapi capaian Jawa Timur yang telah menyandang predikat Provila sejak tahun 2021.

Penghargaan Provinsi Jatim Ramah Anak Tahun 2023 diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI I Gusti Ayu Bintang Darmawanti kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang diwakili Sekda Jatim Adhy Karyono pada acara Penghargaan Kabupaten/Kota (KLA) 2023 Kabupaten/Kota (2023) pada Sabtu sore (Hotel Padma2 Semarang 2023) di Hotel Padma2 Semarang ( KLA) 2.

Predikat Provila dari Kementerian PPPA RI diberikan karena Gubernur Khofifah dinilai berhasil mendorong seluruh kabupaten/kota di Jatim atau 100% masuk dalam pemeringkatan KLA. Bahkan banyak kabupaten/kota yang naik kelas levelnya, sehingga pada tahun 2023 tidak ada lagi kabupaten/kota di Jawa Timur yang berpredikat predikat tersebut.

Atas capaian tersebut, Khofifah mengucapkan terima kasih dan mengatakan capaian ini merupakan keberhasilan dan kerja keras berbagai pemangku kepentingan. Mulai dari seluruh pemerintah daerah, lembaga dan organisasi masyarakat, media dan aktivis perlindungan anak di Jawa Timur.

“Alhamdulillah, seluruh 38 kabupaten/kota di Jatim telah masuk dalam pemeringkatan KLA. Bahkan, beberapa provinsi berhasil meningkatkan peringkat KLA-nya. Ini pencapaian yang tidak mudah, karena banyak indikator yang harus dipenuhi untuk mendapatkan predikat layak anak,” jelasnya, Minggu (23/7/2023).

Khofifah menambahkan pencapaian tersebut dapat dicapai melalui kerjasama dan koordinasi yang berkesinambungan melalui diskusi dengan pemangku kepentingan lintas sektor. Khusus dalam hal pemenuhan dan perlindungan hak anak, 38 kabupaten/kota berhasil meningkatkan peringkat KLA.

“Semuanya tidak bisa dilakukan sendiri. Pencapaian ini merupakan hasil kerjasama dan koordinasi lintas sektor,” ujar Khofifah yang biasa dipanggil Ibu Khofifah oleh anak-anaknya.

Untuk itu, Khofifah mengajak seluruh kepala daerah di Jawa Timur untuk melibatkan anak dalam kebijakan pembangunan dan menjadikan anak sebagai bahan perencanaan setiap program di daerah. Bahkan, dia menegaskan, setiap Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) selalu melibatkan forum anak untuk menyuarakan hak anak sebelum menjadi kebijakan.

“Di tingkat daerah, kami mendorong kabupaten/kota untuk melibatkan forum anak untuk ikut serta menyuarakan hak-hak anak. Harapannya kabupaten/kota yang berhak atas anak yang telah berhasil diraih benar-benar dilaksanakan dengan baik di lapangan,” tegasnya.

Terakhir, Khofifah juga mengapresiasi kabupaten/kota yang telah meningkatkan posisi kabupaten/kota layak anak. Harapannya, semua daerah bisa mendapatkan peringkat teratas bahkan menjadi kabupaten/kota yang berhak mendapatkan anak.

“Perbandingannya adalah dari segi peringkat. Yang terendah untuk Jawa Timur sekarang tengah, baru nidya utama,” pungkasnya.

Secara rinci, pada tahun 2023 capaian KLA di Jawa Timur meliputi 3 kota dan 1 kabupaten di tingkat utama, 16 kabupaten/kota di tingkat senior, 18 kabupaten/kota di tingkat menengah.

Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2022 yang saat itu menjadi peringkat utama 2 kota, 12 kabupaten/kota peringkat Nindya, 17 kabupaten/kota peringkat menengah dan 7 kabupaten peringkat rendah.

Untuk Tingkat Utama diraih Kota Surabaya, Kota Probolinggo, Kota Madiun dan Kabupaten. Tulungagung. Sedangkan peringkat Nindya diraih Kota Batu, Kab. Trenggalek, Situbondo, Gresik, Jember, Kota Malang, Jombang, Kab. Blitar, Sidoarjo, Lamongan dan yang baru Kab. Banyuwangi, Kab Madiun, Kabupaten Tuban, Kota Pasuruan, Kota Blitar dan Kota Mojokerto.

Sedangkan Tingkat Menengah diraih oleh Kota Kediri, Kabupaten. Sumenep, Kab Mojokerto, Kab Bojonegoro, Pamekasan, Magetan, Lumajang, Kab. Malang, Bondowoso, dan Ponorogo, sedangkan yang baru adalah Kab. Nganjuk, Bangkalan, Kab Probolinggo, Sampang, Kab Kediri, Ngawi, dan Pacitan.

Seperti diketahui, indikator yang harus dipenuhi dalam KLA ada lima klaster utama. Ini termasuk hak-hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan anak, kesehatan dasar dan kesejahteraan anak, pendidikan dan penggunaan waktu luang dan kegiatan budaya dan perlindungan khusus, yang didukung oleh penguatan kelembagaan. Selamat Hari Anak Nasional, 23 Juli 2023. Ayo lindungi dan bahagiakan anak Indonesia.