Jadi Korban Hoaks, Atta Halilintar Tuntut Pemerintah Bikin Aturan soal Penggunaan Teknologi AI – Berita Hiburan

by

Pahami.id – Atta Halilintar mengecam keras penyebaran penipuan yang menggunakan teknologi AI yang kini menyeretnya sebagai korban. Pria berusia 29 tahun ini juga ingin pemerintah membuat aturan ketat mengenai konsumsi teknologi AI agar tidak ada lagi korban.

Mungkin ke depan pemerintah harus membuat aturan atas kejadian ini, kata Atta Halilintar saat ditemui di kawasan Condet, Jakarta Timur, Rabu (17/1/2024).

Menurut Atta Halilintar, sangat berbahaya jika pengambil kebijakan tidak segera membuat peraturan khusus terkait penggunaan teknologi AI. Karena teknologi ini dapat dengan mudah memalsukan suara atau wajah seseorang.

“AI sekarang bisa memalsukan suara orang, bisa memalsukan wajah juga. Menurutku itu berbahaya,” kata Atta Halilintar.

Melihat contoh kasusnya saja, Atta Halilintar tiba-tiba bisa dibuat seperti sedang mengiklankan situs judi online di platform besar. Padahal, Atta belum pernah bersentuhan dengan hal seperti itu.

“Aku bukan apa? lakukan Tiba-tiba ada AI yang bilang begitu, itu tidak benar, kata Atta Halilintar.

Terlebih lagi, teknologi AI sudah terbukti mulai digunakan oleh pemilik situs judi online untuk mempromosikan bisnisnya secara ilegal. Oleh karena itu, menurut Atta Halilintar, sangat penting bagi pemerintah untuk segera memberikan perhatian terhadap penyalahgunaan teknologi AI. “Perjudian online juga berbahaya,” katanya.

Selain mendorong pemerintah segera mengambil tindakan terhadap penyalahgunaan teknologi AI, Atta Halilintar secara pribadi juga mendapat pelajaran berharga untuk meningkatkan kesadaran.

Ya, mulai sekarang saya harus lebih berhati-hati, sambil mulai mempelajari apa yang terjadi, tambah Atta Halilintar.

Seperti diketahui, video penipuan Raffi Ahmad dan Atta Halilintar yang mengiklankan judi online tersebar di platform Twitter.

Tak gentar, penyebar penipuan tersebut mengambil cuplikan tayangan Mata Najwa yang membahas vaksin Covid-19 bersama Raffi Ahmad dan Atta Halilintar pada tahun 2021. Oleh pelaku, audio dalam video tersebut diganti dengan teknologi AI yang berisi materi diskusi tentang salah satu vaksin. situs perjudian online.

Meski semakin banyak pengguna Twitter yang tidak percaya dengan keaslian informasi dalam video tersebut, namun adanya skema penipuan Raffi Ahmad dan Atta Halilintar yang mengiklankan judi online masih meresahkan. Sebab, sebagian kecil pengguna Twitter atau X masih terkena dampak penipuan.