Pahami.id – Beberapa kejadian dialami pendukung calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Mulai dari menembak orang tak dikenal alias OTK hingga dilarang masuk pasar.
Pada tanggal 22 Desember 2023, menjadi sukarelawan Prabowo GibranMuarah (49) ditembak di kawasan Banyu Ates, Sampang, Madura.
Saat itu korban sedang bersama rekan-rekannya di depan sebuah toko di Dusun Mandeman Daya, Desa Banyuates, Kecamatan Banyuates, Sampang, Jawa Timur (Jawa Timur).
Baca Juga:
Saat ia sedang ngobrol dengan rekan-rekannya, tak lama kemudian muncul dua pria berbadan kekar yang mengendarai sepeda motor Yamaha N-Max. Pelaku kemudian turun dari sepeda motor dan melepaskan dua tembakan ke arah Muarah.
Melihat korban terjatuh, kedua pelaku langsung kabur. Dari informasi yang dihimpun, kedua pelaku melarikan diri ke utara lalu berbelok ke timur.
Kemudian pada Sabtu dini hari 13 Januari 2024, mobil milik Jabal Nur, calon legislatif DPR RI, ditembak OTK. Jabal Nur sendiri berstatus Ketua Tim Garda Prabowo-Gibran Sulawesi Selatan (Sulsel). Kejadian tersebut telah dilaporkan ke polisi.
“Kami sudah lapor ke Polres Bantaeng,” ujarnya seperti dilansir SuaraSulsel.id, Minggu (14/1/2024).
Saat kejadian, dia mengaku sedang menunaikan salat subuh. Mobil yang diduga ditembak ditemukan setelah ia tiba di rumah.
“Saya lihat kaca depan mobil berlubang. Ada ditemukan peluru di dalam mobil,” ujarnya.
Diakuinya, mobil tersebut diduga ditembak dari jarak dekat sehingga tidak terjadi tembakan. Ia berharap polisi segera menemukan pelakunya.
Baru-baru ini, beredar video viral yang memperlihatkan peristiwa penganiayaan dan pelarangan terhadap pendukung Prabowo-Gibran yang ingin berbelanja di pasar Kota Manado. Dari akun Twitter @itspragibtime, seorang pria berjaket oranye melarang pendukung Prabowo-Gibran memasuki area pasar.
Dalam video yang beredar, pria berjaket oranye itu terlihat menghadang sejumlah pendukung Prabowo-Gibran. Tegasnya, pendukung paslon 02 tidak boleh masuk ke kawasan pasar, meski sudah dijelaskan ingin berbelanja di pasar.
Pria berjaket oranye itu mengaku tidak membiarkan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Masih dari sumber yang sama, disebutkan ada unsur politik dalam insiden tersebut yang melarang pendukung Prabowo-Gibran memasuki area pasar.
Namun yang aneh, rekomendasi Iwan untuk melarang pendukung Prabowo-Gibran didasarkan pada dukungan politik, kata akun tersebut melalui akun Twitter-nya seperti dikutip, Minggu (21/1).
Di tweet lainnya, akun tersebut @itspragibtime mengatakan, terduga pelaku pelarangan tersebut adalah Iwan Mantali yang juga menjabat sebagai Koordinator Pasar Kota Manado.
Dari hasil penggeledahan akun tersebut, Iwan diduga merupakan pendukung Capres Nomor Urut 3, Hadiahi Pranowo. Hal itu terlihat dari foto profil akun Facebook Iwan yang memperlihatkan dirinya sedang berfoto selfie bersama Ganjar Pranowo.
Viralnya video ini pun menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Sejumlah warganet mengaku khawatir dengan pra-eksekusi semacam ini.
“Meski hanya soal dukungan yang berbeda. Mohon bersabar ya pendukung Prabowo-Gibran. “Kamu tidak salah karena membela ‘nilai-nilai’ demokrasi,” tulis pengguna akun X @And***
“Sangat kecewa. Kenapa cara ini hanya boleh untuk pemilu politik? Kunjungi pasar untuk kebutuhan juga hak semua orang. Berapa?! Antusiasme pendukung Prabowo-Gibran,” sambung akun @yud*** lainnya