Ini Tampang Anggota Gangster Guk-guk yang Resahkan Warga Mojokerto – Berita Jatim

by
Ini Tampang Anggota Gangster Guk-guk yang Resahkan Warga Mojokerto

Pahami.id – POLISI lajang mendapatkan empat anggota preman Guk-guk yang membuat orang gelisah. Mereka kerap berkonvoi sambil mengacungkan senjata tajam (sajam).

Kapolsek AKP Peterongan Dian Anang mengatakan, keempat anggota komplotan Guk-guk kerap mengiringi pedang, sabit, dan perlengkapan dalam konvoi.

Rinciannya, anggota geng yang ditangkap adalah dua orang dewasa dan dua anak di bawah umur. “Bagi yang masih anak-anak akan kami serahkan ke Unit PPA (Layanan Perempuan dan Anak). Lokasi kejadian di Kecamatan Peterongan,” ujarnya seperti dilansir Antara. Beritajatim.com— Mitra Pahami.id, Selasa (6/2/2024).

Bukan sekedar mengacungkan senjata tajam. Kelompok anak muda Hal ini pun membuat massa geram dengan menyerang sekelompok anak muda yang sedang nongkrong.

Polisi menunjukkan barang bukti senjata tajam yang digunakan anggota TGG. [Beritajatim.com]

Seorang warga, M Didin Iskandar, terluka akibat senjata tajam dan koma.

Peristiwa itu terjadi pada 10 Desember 2023 dini hari. Saat itu preman Guk-guk sedang melintas di Jalan KH Romly Tamim, Desa Keplaksari, Kecamatan Peterongan. Kemudian bertemu banyak anak muda.

Gangster ini kemudian berhenti dan menghajar kelompok tersebut. “Kita lakukan intersepsi. Lalu kita tahan satu orang. Setelah bangun kita tahan dua orang lagi. Mereka masih anak-anak. Sebelum beraksi mereka berkumpul di kawasan Jogoloyo,” kata Anang.

Dijelaskannya, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, diketahui perbuatan mereka hanya mencari keberadaan. “Mereka hanya berkonvoi lalu mencari sasaran secara acak,” ujarnya.

Sebenarnya, kelakuan gangster Guk-guk bukanlah satu kali saja. Sebelumnya mereka juga melakukannya di Jogoroto. Total ada tiga korban. Ada juga empat anggota ‘Guk-Guk’ yang ditangkap. “Dua TKP dewasa berada di Peterongan dan Jogoroto,” ujarnya.

Sedangkan di Peterongan ada dua korban, satu di Jogoroto. “Pelaku melakukan pemukulan. Sedangkan yang melakukan penikaman masih di bawah umur. Pelaku awalnya adalah teman ngopi, kemudian membentuk kelompok. “Mereka berasal dari Jombang dan Mojokerto,” ujarnya.