Berita Saudi Lantang Tolak Rujuk dengan Israel Tanpa Palestina Merdeka

Jakarta, Pahami.id —

Arab Saudi dikonfirmasi ke Amerika Serikat bahwa pemerintah tidak akan menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel tanpa kemerdekaan Palestina.

Pemerintahan Raja Salman menyatakan siap melakukan normalisasi jika Palestina menjadi negara merdeka dan menghentikan “agresi” Israel di Jalur Gaza.

Sikap tegas Saudi muncul setelah juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan pemerintah AS mendapat respons positif terkait normalisasi.

Menurut Kirby, Saudi dan Israel bersedia melanjutkan pembicaraan normalisasi.

Pembicaraan normalisasi Arab Saudi-Israel menjadi fokus setelah tentara Zionis melancarkan invasi ke Palestina pada 7 Oktober.

Sepanjang invasi, pasukan Israel menyerang warga dan fasilitas umum termasuk kamp pengungsi dan rumah sakit.

Hingga saat ini, lebih dari 27.000 orang di Palestina telah meninggal dan puluhan ribu rumah hancur.

Akibat invasi tersebut, Arab Saudi disebut-sebut menunda pembicaraan normalisasi dengan Israel karena adanya invasi tentara Zionis.

Jauh sebelum invasi, Saudi sebenarnya menunjukkan tanda-tanda siap menghadapi keadaan normal.

Pada bulan September, Perdana Menteri dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) mengatakan normalisasi Arab Saudi dengan Israel semakin dekat.

“Setiap hari, kami semakin dekat,” kata MbS kepada media AS, Fox News.

Dalam wawancara tersebut, MbS juga mengatakan bahwa masalah Palestina “sangat penting” bagi Saudi. Ia juga mengatakan pemerintah Riyadh perlu menyelesaikan bagian ini.

“Kita harus melihat ke mana kita akan pergi. Kami berharap ini bisa mencapai tingkat tertentu, meringankan kehidupan rakyat Palestina, menjadikan Israel sebagai pemain di Timur Tengah,” kata MbS seperti dikutip. Al Jazeera.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]