Pahami.id – Warga Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang dikejutkan dengan seorang guru SD beserta istri dan anaknya yang ditemukan tewas di dalam rumah pada Selasa (12/12/2023) sore.
Penyebab meninggalnya ketiga orang tersebut masih belum diketahui. Namun, guru SD tersebut dan keluarganya diduga ditemukan tewas karena bunuh diri.
Saat ditemukan, istri dan putrinya ditemukan tergeletak di kasur. Mulut istrinya berbusa, sedangkan mulut putrinya membiru. Namun penyebab kematiannya belum dapat dipastikan.
Ketua RT 03 RW 10 Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Iswahyudi mengatakan, jumlah korban ada tiga orang.
“Pasangan ini mempunyai empat anak. Anak yang meninggal adalah saudara kembar atau adik laki-lakinya. “Adik saya selamat karena disuruh keluar rumah,” kata Iswahyudi, disadur dari jaringan Beritajatim.com–Pahami.id, Selasa (12/12/2023).
Menurut warga, keluarga korban dikenal baik dan harmonis. Iswahyudi mengatakan, keluarga guru SD tersebut dikenal sebagai masyarakat yang aktif bekerja.
“Kami juga lembur karena kami juga memberikan pelajaran,” ujarnya.
Sang istri adalah seorang ibu rumah tangga dan setiap hari berjualan kue. Iswahyudi mengungkapkan, keluarganya sudah tinggal di sana selama 7 tahun.
“Kami kira hidupnya baik-baik saja, aman, tidak ada masalah. Keluarga tinggal di sini. Sudah lama sekali, hampir 7 tahun tinggal di kost. “Dari kecil sampai SMA,” kata Iswahyudi.
Diketahui identitas ketiga korban, yakni Wahab (38) dan Sulikha (35). Sedangkan putranya yang juga meninggal berinisial ARE (13).
Polisi masih menyelidiki dugaan bunuh diri tersebut. Tim Inavis dari Reskrim Polresta Malang pun sudah turun untuk melakukan penyelidikan.
Hingga saat ini penyebab meninggalnya keluarga tersebut belum diketahui secara pasti.
Catatan Editor:
Bunuh diri bukanlah solusi untuk menyelesaikan permasalahan hidup. Jika Anda atau orang di sekitar Anda sedang stres dan muncul pikiran untuk bunuh diri, segera hubungi hotline bunuh diri Indonesia di 1119 (ekstensi 8) atau hotline kesehatan jiwa Kementerian Kesehatan di 021-500-454.
