Pahami.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan tiga prinsip utama yang harus dipatuhi oleh jemaah haji Indonesia. Ketiga prinsip tersebut adalah mengayomi, melayani dan melindungi jemaah selama beribadah di tanah suci.
Prinsip tersebut ditegaskan Gubernur Khofifah saat memimpin Panggilan Siaga Embarkasi Surabaya-Jatim 2023 bagi Penyelenggara Haji Indonesia di Gedung Negara Gahadi, Kamis (11/5/2023).
Mengusung tema Haji Berkeadilan – Haji Ramah Lansia – Melayani Sepenuh Hati, Gubernur Khofifah berharap jamaah mampu menepati ikrar yang telah dibacakan. “Sebelum ini kalian semua menyebut Mengasuh, Mengabdi dan Mengayomi sampai tiga kali. Saya harap para petugas bisa bekerja sesuai nazarnya,” ujarnya.
Prinsip dalam ikrar sangat penting karena musim haji tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun lalu, tidak ada jemaah lanjut usia yang mencapai usia 60 tahun dari Indonesia. Namun tahun ini, ada jemaah yang berusia hingga 119 tahun.
“Beliau Pak Harun yang berasal dari Pamekasan. Padahal, jemaah lansia ini berjumlah 1.758 orang,” ujarnya.
“Jadi menjadi penting untuk benar-benar bekerja dengan prinsip Nurture, Serve and Protect. Sekali lagi memelihara, melayani dan melindungi,” lanjutnya.
Kemudian, untuk memastikan semua layanan jamaah terfasilitasi, pada pertemuan pertama ini, Khofifah meminta sinergi dan kerja sama dari seluruh elemen strategis.
“Sebenarnya ada petugas bimbel dan dinas kesehatan. Jadi saat ini yang terpenting adalah kerjasama dan gotong royong serta gotong royong. Bagaimana membimbing, melayani dan mengayomi dengan baik itu penting,” kata Khofifah.
“Bagaimana saling menghormati dan menghargai tugas masing-masing. Jangan berpikir yang paling satu. Setiap orang memiliki peran yang tidak mudah. Karena tugas jangka panjang menjadi ringan ketika semua orang bersinergi dan bekerja sama. Instansi vertikal yang ada hadir juga semua punya peran penting masing-masing,” imbuhnya.
Tak berhenti di situ, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kanwil Kemenag Jatim yang telah membuka pintu penghubung Asrama Haji Surabaya dengan gedung baru RS Haji, Gedung Multazam. “Saya kira ini akan memberikan dukungan fasilitas kesehatan yang lebih efektif bagi jemaah dan stafnya. Semoga semua jemaah dan stafnya sehat, bersatu, dan dimudahkan oleh Allah SWT. Semoga semua kembali menunaikan ibadah haji dengan sukses. Amin,” harapnya. Khofifah . .
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Maram mengatakan Embarkasi Haji Surabaya tahun ini akan memberangkatkan sekitar 36.928 orang yang tergabung dalam 24 kloter. Diantaranya 35.152 jemaah Jawa Timur, 698 jemaah haji Bali, dan 668 jemaah haji NTT, kemudian 420 jemaah haji, 175 jemaah haji kabupaten, dan 76 pengawas.
Ibadah haji sendiri akan dilayani oleh penyelenggara haji dan PPH Arab Saudi yang terdiri dari ketua rombongan, pemandu ibadah massal, dokter, perawat, dengan pelayanan akomodasi, konsumsi dan transportasi.
Lebih lanjut disebutkan, rombongan penerbangan pertama akan masuk Surabaya Haji Hostel pada 23 Mei 2023 dan rombongan terakhir pada 22 Juni 2023.
Tanggal 23 Mei 2023 akan terdiri dari 3 grup. Yakni, rombongan Kabupaten Bangkalan akan masuk pukul 09.00, rombongan Kabupaten Sampang pukul 11.00, dan rombongan ketiga dari Sampang dan Kabupaten Bangkalan pukul 13.00.
Jatim sendiri mendapatkan kuota prioritas untuk 1.580 peserta lanjut usia. Dengan peserta tertua dari Kabupaten Pamekasan bernama Bapak Harun yang lahir pada tanggal 1 Juli 1904 dan yang termuda berusia 85 tahun.
Dari Jawa Timur, 11.274 jemaah haji tergolong manula berusia di atas 65 tahun. Perinciannya adalah 7.857 orang berusia 65-74 tahun, 1.271 orang berusia 75-84 tahun, 2009 orang berusia 75-94 tahun, dan 137 orang berusia 95 tahun ke atas.
“Semoga seluruh rangkaian berjalan dengan lancar. Haji tahun ini mengangkat tema keadilan dan ramah kepada lansia, peduli dengan memperhatikan jamaah lansia,” ujar Husnul Maram.
Sebagai informasi, peserta majelis itu sendiri terdiri dari Pimpinan Kelompok, Penasehat Haji, Dokter, Perawat Kesehatan, Pengurus Daerah Haji (PHD), Pimpinan Kelompok Bimbingan Haji dan Umroh (KBIHU). , Pejabat Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dan Kepala Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Jawa Timur dengan total peserta 478 orang.
Penyelenggara haji adalah utusan dari pemerintah untuk membimbing, membantu, dan melayani jamaah agar dapat menunaikan ibadah haji dan umrah dengan baik dan lancar, serta mendapatkan keberhasilan haji. Seluruh penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi akan melaporkan kinerjanya selama berada di Arab Saudi melalui aplikasi digital.
Langkah ini merupakan salah satu keberhasilan yang dilakukan Kementerian Agama memantau kinerja ribuan pejabat PPIH di Arab Saudi yang akan melayani 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah khusus. Melalui aplikasi ‘Penkin’ atau Evaluasi Kinerja, dibutuhkan total 4.200 tenaga haji
melaporkan pekerjaannya setiap hari.