Gubernur Khofifah Resmikan 56 Huntara Relokasi Dampak Tanah Gerak di Ponorogo – Berita Jatim

by
Gubernur Khofifah Resmikan 56 Huntara Relokasi Dampak Tanah Gerak di Ponorogo

Pahami.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meresmikan 56 Tempat Hunian Sementara (Huntara) yang terdiri dari 42 unit shelter di Kampung Indah Puncak (KIP) Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo dan 14 unit di Desa Bekiring, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Rabu (17/). 10). 1/2024).

Peresmian ditandai dengan penandatanganan dua prasasti oleh Gubernur Khofifah yang didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Plh Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur Andhika N. Sudigda.

Usai diresmikan, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa shelter ini dibangun di atas tanah Perhutani sebagai upaya relokasi warga terdampak pergerakan tanah pada awal tahun 2023. Upaya ini merupakan langkah yang perlu segera dilakukan mengingat penurunan permukaan tanah sudah hampir mencapai satu meter. .

“Tahun lalu di bulan Februari terjadi kejadian pergerakan tanah di sini dan membuat tempat tinggal mereka tidak aman. Sehingga mereka berlindung di masjid yang juga merupakan sekolah di Desa Tumpuk. Kemudian dilanjutkan komunikasi dan koordinasi antara Pemprov, Pemkab dan Perhutani. .untuk mencari solusi perlindungan terhadap pemukiman kembali penduduk ini,” ujarnya.

“Ini adalah tanah Perhutani yang kemudian dipinjamkan kepada masyarakat. Tentu kita berharap shelter ini menjadi pilihan yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh penghuninya,” imbuhnya.

Khofifah berharap warga betah tinggal di Kampung Indah Puncak dan bisa memulai hidup kembali. Ia pun mendoakan agar masyarakat yang tinggal di Huntara diberikan kemudahan, kelancaran, serta dilimpahkan rezeki dan keberkahan di kemudian hari.

“Daerah ini namanya Kampung Indah Puncak. Jadi sesuai namanya, semoga dilimpahi rejeki yang indah, keluarga yang indah, masa depan yang indah. Semoga betah berada di tempat ini. Ini pintu pertama untuk kamu untuk memulai hidupmu lagi, ” katanya.

Ke depan, Khofifah berharap ada solusi terhadap penghidupan warga. Sebab, kini masyarakatnya tinggal cukup jauh dari sumber rezeki sebelumnya.

“Sekarang lokasinya cukup jauh dari lingkungan kerja mereka, itu yang harus kita carikan solusinya. Kita harus memikirkan bagaimana sumber rezeki mereka bisa terus bertambah,” harapnya.

Lebih lanjut, terkait indahnya lokasi Kampung Indah Puncak dan tingginya semangat warga, Khofifah melihat ada potensi wisata yang bisa dibangun di kawasan lindung tersebut. Begitu pula warga dapat diberdayakan untuk mengembangkan perekonomian di kawasan ini.

“Tadi saya melihat cuaca masih berkabut, kini kabut sudah hilang dan keindahan semakin terlihat. Perlu kita pertimbangkan apakah ini bisa dijadikan desa wisata, apa potensi desa wisata di sana, apakah cocok untuk Glamping. pariwisata. Mudah-mudahan setelah proses ini ada perencanaan terkait pariwisata untuk pengembangan desa atau kawasan ekonomi tertentu dengan bantuan tim Pemkab untuk mencari potensi terbaiknya,” harapnya.

Khofifah juga memerintahkan Pemerintah Kabupaten Ponorogo dan Perhutani untuk mengembangkan desa wisata atau ekonomi yang sesuai dengan topografi wilayahnya, yaitu Desa Tumpuk, Kecamatan Sawo dan Desa Bekiring, Kecamatan Pulung.

“Masyarakat mempunyai potensi yang bisa dikembangkan dan lain sebagainya, perlu dikaji terus menerus, sehingga jika di desa ini ada desa wisata maka sesuai dengan kemampuan dan semangat masyarakat disini untuk mengembangkan wisatawan. desa tempat mereka tinggal,” katanya.

“Ada hal lain yang mungkin ada kaitannya dengan sektor agro. Kami masih mengkaji apakah penghuni shelter ini pernah bekerja di sektor pertanian dan jenis sawah apa yang biasa mereka garap, lalu dari situ kita lihat apa saja yang bisa dilakukan oleh perkebunan. dikembangkan, ladang jagung misalnya,” tambah Khofifah.

Di penghujung parade peresmian, Khofifah meninjau satuan pengamanan yang telah didirikan dan ditempati warga. Tak hanya itu, ia memberikan suntikan semangat kepada warga berupa 56 buah kompor gas.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penanaman 10 pohon Kalpataru yang dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah. Ia pun mengaku baru pertama kali menanam pohon kalpataru.

“Terima kasih kepada teman-teman IKA UNAIR yang telah membantu memulai dan memberikan bagian dalam upaya sedekah oksigen ini. Saya baru pertama kali menanam pohon Kalpataru, tentunya saya berharap jika kita menanamnya ada yang merawatnya. itu,” katanya.

Khofifah kemudian menyampaikan doa dan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Ponorogo, BPBD Provinsi. Jawa Timur dan Kab. Ponorogo, Polres Ponorogo, dan Dandim atas sinerginya dalam memprioritaskan pembangunan shelter untuk pemukiman kembali korban lahan.

“Semoga bapak dan ibu dimudahkan dalam menyekolahkan para pangeran dan putri ke jenjang pendidikan setinggi-tingginya. Terima kasih yang tak terhingga kepada Bupati dan Wakil Bupati Tuan Dandim 0802 serta Kapolri dan BPBD yang selalu memberikan bantuan. dalam seluruh proses pembangunan,” tutupnya.

Sementara itu, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mewakili masyarakat Ponorogo khususnya yang merasakan manfaat dari shelter ini menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Khofifah.

“Terima kasih atas segala bantuan Pak Gubernur. Masyarakat Ponorogo mendoakan kesehatan dan kesuksesan. Masyarakat mencintai Gubernur,” ujarnya dalam sambutannya.

Di sisi lain, Suparman (45), salah satu penerima Huntara pun mengungkapkan rasa terima kasihnya. Ia mengatakan rumahnya terkena bencana tanah longsor pada awal tahun 2023 sehingga tidak layak untuk ditinggali.

Kini Suparman bersyukur dan lega bisa menempati shelter yang disediakan. Sebab shelter yang disediakan berada di lokasi yang aman.

“Terima kasih Puan Khofifah, kami telah diberikan tempat tinggal, sembako dan juga dapur. Semoga semua ini menjadi amalan yang baik bagi Puan Khofifah,” ujarnya.