Pahami.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mengukir prestasi dalam mengemban tugas memimpin Jawa Timur.
Yang terbaru, ia meraih Penghargaan Satyalancana Wirakarya atas keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian.
Secara khusus, penghargaan ini sangat prestisius karena ditetapkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk diberikan kepada orang-orang yang telah berjasa besar di bidang pertanian.
Secara khusus, penghargaan Satyalancana Wirakarya diserahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang mewakili Kadistan Prov. Jatim pada Kegiatan Pekan Nasional XVI (Petani dan Nelayan) di Lanud Sultah Sjahrir, Kota Padang, Sumbar, Sabtu (10/6).
Atas diraihnya penghargaan ini, Gubernur Khofifah mengucapkan terima kasih. Dijelaskannya, dalam memimpin Jawa Timur, pembangunan di sektor pertanian memang menjadi fokus yang terus dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
“Alhamdulillah, penghargaan ini merupakan hasil usaha bersama semua pihak untuk memajukan pertanian di Jawa Timur. Insya Allah ini menjadi motivasi baru agar ke depan kita lebih semangat dan kuat dalam memajukan kesejahteraan petani,” kata Khofifah, Sabtu (10/6/2023).
Lebih lanjut, penghargaan Satyalancana Wirakarya diterima Khofifah bukan tanpa alasan. Pasalnya, jasa gubernur perempuan pertama Jawa Timur di bidang pertanian itu telah terangkum dalam program kerja Nawa Bhakti Satya yakni Jawa Timur Sejahtera dan Agro Jawa Timur.
Tak hanya itu, berdasarkan angka tetap BPS, produksi beras di Jawa Timur merupakan yang tertinggi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020 produksi beras Jawa Timur tercatat sebesar 9,94 juta ton, tahun 2021 tercatat sebesar 9,789 juta ton dan tahun 2022 tercatat sebesar 9,53 juta ton. Selain itu, menurut data BPS, kontribusi Jawa Timur terhadap produksi beras nasional pada 2022 mencapai 17%.
Sementara itu, perusahaan hortikultura Jawa Timur juga mencatatkan jumlah tertinggi sebanyak 55 perusahaan. Kontribusi tanaman pangan dan hortikultura Jawa Timur tertinggi secara nasional pada tahun 2021 dan 2022.
Dimana untuk masing-masing komoditas seperti beras, jagung, kedelai, cabai besar, cabai rawit, bawang merah, mangga, pisang, jeruk bali/jeruk siam, mawar, anggrek pot, dan temulawak, Jawa Timur masing-masing menjadi juara pertama.
“Bahkan nilai tukar petani perkotaan Maret lalu mengalami kenaikan 0,41% dibanding Februari 2023. Ini menggembirakan, karena NTP kita tetap bisa dipertahankan meski panen besar,” ujarnya.
Untuk itu, Khofifah optimistis visi Jatim menjadi lumbung pangan nasional bisa tercapai. Ingat, Jawa Timur tidak hanya unggul di bidang pertanian tetapi juga di bidang pertanian dan peternakan.
“Pemprov Jatim satu-satunya di Indonesia yang mampu memberikan dukungan dana kepada kelompok tani. Di sini kami menggunakan dana bergulir hampir Rp 40 miliar. Kami juga memfasilitasi dengan alat pengolahan untuk mewujudkan Jatim Agro . ,” jelasnya.
“Populasi sapi potong dan sapi perah kita juga yang terbesar. Produksi tebu dan gula kristal kita juga paling tinggi di tahun 2022 kemarin. Insya Allah visi kita menjadi lumbung pangan bangsa bisa terwujud,” tambah Khofifah.
Dengan begitu, kata mantan Menteri Sosial RI itu, Jatim juga bisa mendukung penuh aspirasi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Sejalan dengan visinya di tahun 2045.
Terakhir, Khofifah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait yang telah membantu pertanian Jawa Timur. Katanya, semua bisa dilakukan dengan sinergi luar biasa tanpa mengenal lelah.
“Semua capaian ini merupakan hasil kerja semua pihak, keringat dan perjuangan tiada henti dari para petani, aktivis, pemangku kepentingan, dan pemerintah kabupaten/kota di Jatim, untuk itu saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya,” ujar Khofifah. .
“Dan penghargaan ini akan mengobarkan semangat kami untuk menjadikan Jatim sebagai lumbung pangan nasional,” pungkasnya.