Pahami.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memaksimalkan proses pemadaman karhutla Gunung Lawu.
Utamanya melalui penumpasan udara atau water bombing dengan menggunakan helikopter PK-DBM BNPB. Koordinasi ini, kata Khofifah, sudah dilaksanakan sejak 1 Oktober. Setelah mendapat data wilayah dan lokasi yang terdapat titik panas, maka akan segera diketahui mana yang memerlukan dukungan untuk water bombing.
“Jadi saat tim BNPB datang tanggal 2 Oktober, mereka mengidentifikasi titik koordinatnya. Kemudian tanggal 3 Oktober datang helikopter untuk melakukan proses water bombing selama setengah hari karena faktor cuaca,” ujarnya saat meninjau Hutan dan Lahan. Posko Tanggap Darurat Bencana Kebakaran (Karhutla) Gunung Lawu di Kantor Desa Ngiliran, Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, Selasa (10/10/2023).
Di lokasi, Gubernur Khofifah didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, Pj. Bupati Magetan Hergunadi dan Kepala Dinas Kehutanan Jatim langsung meninjau dapur umum Tagana. Ada relawan, anggota masyarakat dan pejabat yang terlihat.
“Kemudian pada tanggal 4 berjalan lancar. Satu jam hingga malam ini, informasinya sudah terjadi 5 kali water bombing, biasanya sampai 12 sampai 15 kali, tergantung titik air dan cuaca. Sumber air diambil untuk water bombing ini. berasal dari Telaga Sarangan, sehingga kecepatan pengambilan air dan kecepatan pemadaman dapat dihitung dengan tepat, imbuhnya.
Tak hanya itu, lanjut Khofifah, upaya pemadaman melalui jalur darat juga terus dilakukan dengan membangun sekat bakar atau sekat bakar/batas bakar di sekitar titik api. Hal ini penting dilakukan agar api tidak meluas atau melebihi batas.
“Saat ini sedang dilakukan proses pengawasan karena dikhawatirkan ada batas pembakaran yang kemudian ikut terbakar. Karena harus dilakukan proses perlindungan antara hutan lindung dan hutan tanaman. Jangan sampai hutan tanaman industri juga terbakar. , ini bisa memberikan dampak ekonomi yang lebih besar,” jelasnya. .
Khofifah melanjutkan, berdasarkan data BPBD Jatim, pembangunan terkait karhutla di Gunung Lawu per 10 Oktober 2023 pukul 06.00 WIB total sekat bakar yang telah dilakukan adalah ± 9.607 meter. Kawasan ini terletak di perbatasan Jabung-Karangupito, Ngiliran, Sukowidi-Tapak hingga Getasanyar.
Tim jalur darat dari posko wilayah Ngawi berencana melanjutkan pembuatan jalur di wilayah Ukiran Bayi, ujarnya.
Pemantauan terkait bencana alam, kata Khofifah, terus dilakukan. Bahkan, ia memiliki grup chat WhatsApp yang selalu memberikan update satu sama lain. Kelompok ini berisi berbagai pihak dan instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana alam.
“Jadi setiap ada kejadian, perubahan, perluasan, atau mungkin padamnya kebakaran, bahkan banjir, tanah longsor, dan sebagainya, sebenarnya semua sudah dikonfirmasi melalui grup WA yang didalamnya seluruh pemangku kepentingan ikut serta,” ujarnya.
“Sehingga kita saling berinteraksi untuk mendapatkan informasi terkini solusinya, apakah ada yang harus dipindahkan, bagaimana cara memindahkannya, apakah ada yang memerlukan perawatan di rumah sakit, bagaimana penanganannya dan lain sebagainya. SOP ini sebenarnya cukup paten, ” dia menambahkan.
Selain itu, ke depan setelah karhutla Gunung Lawu selesai akan dilakukan upaya penanaman. Pemprov Jatim akan mengkaji kemungkinan aeroseeding. Namun upaya ini perlu dievaluasi terlebih dahulu antara topografi kawasan dan jenis bibit tanaman yang akan disebar. “Aeroseeding biasanya dilakukan pada musim hujan. Bagaimana proses evaluasinya agar hutan yang dulunya memiliki tanaman keanekaragaman hayati yang cukup beragam bisa melakukan proses pemulihan bersama-sama,” jelasnya.
“Jadi, aeroseeding itu disebabkan daerah yang terpencil, sehingga perlu dilakukan penyebaran bibit tanaman melalui udara. Maka sekali lagi saya sampaikan, kita harus terus memaksimalkan daya dukung alam dan daya dukung lingkungan hidup serta menjaganya bersama-sama, ” tutupnya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga secara simbolis menyerahkan bantuan penanganan karhutla Gunung Lawu kepada Pj Gubernur. Bupati Magetan Hergunadi. Diantaranya, 100 paket sembako, 100 kg gula pasir, 50 kg minyak goreng, 10 pcs pakaian pemadam kebakaran, 10 pasang sepatu pemadam kebakaran, 10 unit helm pemadam kebakaran, 100 buah google glass, 480 pcs masker KF, dan tambahan lainnya. makanan.
Sebagai informasi, berdasarkan data BPBD Jatim, lokasi kebakaran hutan dan lahan Gunung Lawu sendiri berada di Kavling 28,39,40,41,42, RPH Manyul, BKPH Lawu Utara, Ds. Giri Mulyo, Kecamatan. Jogorogo, Kecamatan Ngawi.
Kemudian Petak 30 RPH Ngetrep, BKPH Lawu Utara, Ds. Giri Mulyo, Kecamatan. Jogorogo, Kecamatan Ngawi, dan Ds. Jabung, Ds. Bergiliran, Ds. Sukowidi dan Ds. Situs, Distrik. Panekan, Kecamatan Magetan. Sedangkan luas Gunung Lawu yang terbakar ± 2.041 Ha.